Jakarta, FORTUNE - Survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan oleh Bank Indonesia (BI) mencatat, Kredit Multi Guna (KMG) menjadi produk yang paling banyak diajukan rumah tangga pada Februari 2022.
KMG menjadi urutan pertama dengan pangsa sebesar 34,5 persen dari total pengajuan pembiayaan baru. Jenis pembiayaan berikutnya yang dipilih oleh responden adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan pangsa 22,4 persen.
Setelah itu ialah kredit peralatan rumah tangga dengan pangsa 15,6 persen, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa 14,6 persen dan kartu kredit dengan pangsa 5,3 persen.
Permintaan pembiayaan semakin meningkat
BI juga mencatat, pada Februari 2022 hasil survei permintaan pembiayaan rumah tangga juga mengindikasikan penambahan pembiayaan melalui utang atau kredit oleh rumah tangga relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal tersebut tercermin dari persentase responden rumah tangga yang melakukan penambahan utang pada Februari 2022 sebesar 10,7 persen dari total responden, tidak jauh berbeda dibandingkan dengan 10,4 persen pada bulan sebelumnya.
Demikian juga responden rumah tangga yang menyatakan tidak melakukan penambahan pembiayaan yang tercatat sebesar 89,3 persen dari total responden, relatif konstan dibandingkan 89,6 persen pada bulan sebelumnya.
Bank umum masih jadi sumber utama pembiayaan
Permintaan pembiayaan pada Februari 2022 terutama melalui Bank Umum dengan pangsa sebesar 50,7 persen, meningkat dibandingkan 49,0 persen pada bulan sebelumnya.
Sumber pembiayaan lain yang menjadi alternatif responden rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pada Februari 2022 antara lain koperasi dengan pangsa 15,4 persen, leasing dengan pangsa 11,0 persen dan teman/kerabat dengan pangsa 10,3 persen.
Kebutuhan pembiayaan korporasi masih meningkat
Dengan demikian BI juga menilai kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi meningkat pada Februari 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,3 persen lebih tinggi dari SBT Januari 2022 sebesar 13,1 persen.
"Peningkatan pembiayaan bersumber dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas pembiayaan dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan kredit baru ke perbankan," kata Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono melalui laporan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (21/3).
Semetara itu, pada Februari 2022 penyaluran kredit baru juga terindikasi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Faktor utama yang memengaruhi perkiraan meningkatnya penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.