Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) pada tahun ini berencana untuk menerbitkan obligasi hijau (green bond). Aksi korporasi tersebut untuk mendukung Environment, Sustainable, dan Government (ESG) perseroan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Konferensi Pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (15/3).
"Rencana penerbitan green bond merupakan inisiatif yang terkait dengan sustainability dan green financing," kata Darmawan.
Darmawan menjelaskan, dalam penerbitan obligasi tersebut, pihaknya juga mempertimbangkan rasio likuiditas yang dimiliki di tengah kondisi perekonomian yang masih tak menentu.
Sebelumnya, jajaran direksi Bank Mandiri sempat menyatakan bahwa rencana tersebut telah tercatat dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023, dengan nilai penerbitan surat utang sekitar Rp5 triliun. Namun, Darmawan menyebut keputusan tersebut belum final dan masih terus dievaluasi.
Setujui stock split saham
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui pelaksanaan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2. Darmawan menjelaskan, keputusan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aksi korporasi ini lanjut Darmawan, juga merupakan bentuk upaya Bank Mandiri dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI, sehingga mampu mencapai trading range yang optimal guna menjangkau berbagai lapisan investor.
Sementara itu, sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan pada 3 Februari 2023 lalu, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan.
“Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” imbuh Darmawan.
BNI dan BRI telah terbitkan green bond
Sebelumnya, sejumlah bank-bank BUMN juga telah menerbitkan green bond yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau (BNI) dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Keduanya menerbitkan obligasi hijau pada tahun 2022 lalu. BNI bahkan mencatatkan bookbuilding mencapai oversubscribe hingga 4 kali. BNI juga telah menerima minat investor sebesar Rp21 triliun atau 4 kali dari target penerbitan sebesar Rp5 triliun.
Sementara itu, BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun dengan jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp5 triliun.