Jakarta, FORTUNE – Di Tengah perhelatan Pemilu yang mulai berlangsung hingga di awal 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) optimis masih akan mencatatkan pertumbuhan bisnis pembiayaan hingga double digit. Hal tersebut disampaikan Direktur Bisnis BFI Finance, Sutadi saat public expose di Jakarta (22/11).
“Kita expect mungkin tahun 2024 kita bisa grow di atas 10 persen ya. Dengan catatan memang tidak ada hal yang di luar ekspektasi kami,” kata Sutadi.
Dalam menggapai target tersebut, perseroan mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi khusus untuk menggenjot pembiayaan. Strategi itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang kini berada pada level 6 persen.
Ini strategi BFI Finance pacu pembiayaan
Pada strategi pertama, BFI akan mengoptimalkan priduk hingga aktifasi seluruh channel penyaluran pembiayaan yang dipunya. Hal tersebut dilakukan salah satunya melalui pengembangan digital.
“Kami sadar bahwa ada beberapa bisnis yang mungkin akan sedikit terimba seperti misalkan pembiayaan investasi, khususnya yang terkait dengan alat berat dan mesin, kata Sutadi.
Sutadi bahkan tak memungkiri bahwa pada tahun 2024 pihaknya akan melakukan shifting dari segi pembiayaan. Namun pihaknya masih yakin segmen multiguna dan modal kerja masih jadi penopang dalam bisnis pembiayaan.
Seperti diketahui, nilai pembiayaan baru BFI Finance pada kuartal III-2023 dilaporkan mencapai Rp14,5 triliun atau meningkat 5,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 (yoy). Mayoritas nilai pembiayaan baru sebesar 58,3 persen berasal dari pembiayaan berjaminan (refinancing) kendaraan roda empat yang memang merupakan core bisnis Perusahaan.
