Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga (RUPSLB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menyetujui rencana penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 10,59 juta lembar saham atau setara dengan 0,04 persen dari saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penerbitan saham tersebut dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau Private Placement.
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menyatakan, jumlah saham beredar CIMB Niaga akan bertambah, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham CIMB Niaga.
"Tentunya hal ini diharapkan juga semakin menarik minat para investor untuk menjadikan saham CIMB Niaga sebagai pilihan investasinya," kata Fransiska melalui keteranga resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (12/1).
Aksi korporasi untuk penuhi aturan free float
Aksi korporasi ini dilakukan sebagai upaya Perseroan untuk memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam memenuhi persyaratan agar tetap tercatat di Bursa yaitu dengan memiliki jumlah saham free float paling sedikit 50 juta lembar saham dan paling sedikit 7,5 persen dari jumlah saham tercatat.
Adapun per posisi 31 Desember 2023, saham free float yang dimiliki CIMB Niaga adalah 1,75 miliar lembar saham atau setara dengan 7,07 persen dari jumlah saham tercatat Perseroan.
Selain menyetujui aksi korporasi, para pemegang saham juga sepakat untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menentukan jumlah saham yang diterbitkan dan harga saham baru.
Pada saat yang sama, RUPSLB juga memutuskan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menyatakan mengenai realisasi penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Pemegang saham juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan pasal 4 paragraf 4.2 butir b sehubungan dengan PMTHMETD.
CIMB Niaga jual saham tresuri
Selain melakukan PMTHMETD, aksi korporasi lainnya yang dilakukan CIMB Niaga saat ini adalah menjual kembali saham tresuri sejumlah 188,8 juta lembar saham atau setara dengan 0,76 persen dari jumlah saham tercatat Perseroan.
Hal itu sebagaimana telah disampaikan melalui Keterbukaan Informasi Penjualan/Pengalihan Saham Hasil Pembelian Kembali Saham Perseroan tanggal 6 September 2023 melalui situs web Perseroan dan situs web BEI.
Lebih lanjut Fransiska menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD, setelah dikurangi biaya-biaya transaksi, akan dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha.
Antara lain dalam bentuk penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis Perseroan, di antaranya termasuk segmen Konsumer, Korporat, Komersial, UKM, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah, namun tidak termasuk Perusahaan Anak. Ia juga menyatakan, realisasi atas rencana penggunaan dana tersebut dapat berubah sesuai dengan kebutuhan aktual Perseroan pada saat pelaksanaan PMTHMETD.