The Fed Naikkan Suku Bunga 25 bps, Pertama Kali Sejak 2018

Suku bunga The Fed diprediksi akan naik 6 kali lagi di 2022.

The Fed Naikkan Suku Bunga 25 bps, Pertama Kali Sejak 2018
The Federal Reserve ( FED ) to control interest rates. (Shutterstock/Pla2na)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) pada Rabu (16/3) waktu setempat. 

Dilansir dari Reuters, keputusan tersebut diambil sebagai rencana agresif untuk mendorong biaya pinjaman akibat kekhawatiran inflasi yang tinggi serta antisipasi perang yang terjadi di Ukraina. 

Gubernur The Fed, Jerome Powell, berbicara setelah akhir pertemuan dan mengatakan para pejabat akan menaikkan suku bunga lebih agresif pada pertemuan mendatang jika diperlukan untuk mengendalikan inflasi. 

"Kami akan melihat kondisi yang berkembang, dan jika kami menyimpulkan bahwa akan lebih tepat untuk bergerak lebih cepat," kata Powell dalam konferensi pers.  

Invasi Ukraina oleh Rusia ganggu ekonomi AS

The Fed juga menilai, invasi Ukraina oleh Rusia menyebabkan kesulitan bagi perekonomian AS yang luar biasa. 

"Implikasinya terhadap ekonomi AS sangat tidak pasti, tetapi dalam waktu dekat invasi dan peristiwa terkait kemungkinan akan menciptakan tekanan atas tambahan pada inflasi dan membebani kegiatan ekonomi," kata The Fed dalam pernyataan resmi kebijakan. 

Dalam keterangannya, The Fed juga memandang perlambatan ekonomi mungkin sudah berlangsung saat ini. The Fed bahkan menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto mereka untuk 2022 menjadi 2,8 persen, dari 4 persen yang diproyeksikan pada Desember 2021.

Suku bunga The Fed diprediksi masih akan naik 6 kali lagi pada 2022

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) juga merilis prediksi yang menandakan kemungkinan Fed menaikkan suku bunga hingga enam kali tahun ini. 

Dengan demikian, suku bunga The Fed diprediksi mencapai 1,9 persen pada akhir tahun ini dan sekitar 2,8 persen pada akhir 2023. Dengan posisi tersebut diperkirakan secara total terdapat tujuh kali kenaikan suku bunga sebesar 0,25 bps tahun ini dan tiga atau empat kali tahun depan. 

Inflasi diprediksi bakal meningkat

Dalam proyeksinya, The Fed juga mengantisipasi adanya kenaikan inflasi. Pergerakan suku bunga yang ditunjukkan dalam proyeksi baru oleh pembuat kebijakan mencerminkan kekhawatiran Fed tentang inflasi yang telah bergerak lebih cepat. 

The Fed memperkirakan inflasi akan naik dua kali lipat dari target 2 persen tahun ini. Setelah itu, pergerakan inflasi akan turun menjadi 2,7 persen pada 2023 dan menjadi 2,3 persen pada 2024.  

Tingkat pengangguran terlihat turun menjadi 3,5 persen tahun ini dan tetap pada level tersebut tahun depan, namun diproyeksikan naik tipis menjadi 3,6 persen pada 2024.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina