Jakarta,FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus meningkatkan portfolio green financing, salah satunya penyaluran Pembiayaan Hijau di sektor Properti.
Untuk mewujudkan tersebut, BSI telah menggandeng Real Estate Indonesia (REI) untuk membangun properti yang memiliki standar ramah lingkungan. BSI juga telah bekerjasama dengan lebih dari 3.300 Developer yang diantaranya telah memiliki standar green dalam membangun green building.
Komisaris Utama BSI Muliaman D Hadad menjelaskan, perumahan menyumbang emisi gas rumah kaca, untuk itu penting menerapkan ESG ke sektor properti. Apa lagi, saat ini sektor properti mengkonsumsi lebih dari 40 persen energi global setiap tahunnya.
“Sekitar 20 persen dari total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) global berasal dari bangunan, terdapat proyeksi peningkatan emisi CO2 sebesar 56 persen pada tahun 2030, terjadi peningkatan proporsi emisi GRK global diperkirakan sebesar 7 persen pada tahun 2030, dan bangunan menggunakan 40 persen bahan mentah secara global atau 3 miliar ton per tahun,” papar Muliaman melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (4/12).
Ini strategi BSI tingkatkan pembiayaan hijau
Lebih lanjut, Muliaman mengatakan ada 5 strategi yang dibisa digunakan agar pembiayaan berkelanjutan di sektor properti bisa lebih besar dari sebelumnya. Ke-5 strategi tersebut antara lain pembiayaan proyek bangunan ramah lingkungan, memberikan pilihan pembiayaan yang terjangkau, mendukung peningkatan efisiensi energi, mendorong sertifikasi dan standar ramah lingkungan, dan mempromosikan pengelolaan properti yang berkelanjutan.
“Pembiayaan ramah lingkungan bertujuan untuk memobilisasi modal dan memberikan insentif kepada dunia usaha dan organisasi untuk mengadopsi praktik berkelanjutan guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan lingkungan global,” tuturnya.
Tercatat hingga September 2023, pembiayaan rumah di BSI mencapai Rp10,3 triliun, dengan jumlah rumah yang terjual mencapai lebih dari 18.000 unit, didominasi wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa.
BSI juga menempati urutan ke-3 top 10 global Islamic banks dalam pengelolaan ESG Risk Rating dari Sustainalytics. Hal ini tercermin dari penyaluran pembiayaan berkelanjutan BSI per September 2023 mencapai Rp 53,6 triliun.