Jakarta, FORTUNE - Masyarakat di Indonesia makin menikmati layanan pembayaran digital. Hal tersebut tercermin dari tingginya volume dan nilai transaksi pembayaran berbasis digital. Sejumlah transaksi yang terus mengalami peningkatan ialah QRIS, digital banking hingga BI-fast.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta dalam High Level Seminar From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era melalui Youtube Bank Indonesia (28/3).
"Maraknya digitalisasi pembayaran sangat luar biasa, dengan blue print sistem pembayaran Indonesia 2025 yang merupakan game changer untuk Indonesia," kata Filianingsih.
Volume transaksi QRIS tembus 993 juta
Dalam paparannya, wanita yang akrab disapa Fili ini menjelaskan bahwa volume transaksi QRIS meningkat signifikan menjadi 993 juta transaksi di 2022, naik dibandingkan tahun 2021 yang hanya 375 juta.
Sedangkan dari sisi nilai transaksi QRIS hingga akhir 2022 juga tembus Rp 98,45 triliun. Naik signifikan bila dibandingkan dengan posisi akhir 2021 yang hanya Rp27,73 triliun.
Ia juga menyampaikan, BI terus melanjutkan inisiatif Regional Payment Connectivity (RPC) melalui perluasan QRIS antarnegara dan Implementasi Fast Payment Interconectivity. Saat ini, QRIS telah bisa digunakan disejumlah negara seperti Malaysia, Singapura hingga Thailand. Ke depan, bank sentral akan terus melakukan perluasan ke China hingga India.
Nilai transaksi digital banking tembus Rp52.377 triliun sepanjang 2022
Sementara itu, nilai transaksi digital banking juga terus meningkat tiap tahunnya. Sepanjang 2020 nilai transaksi digital hanya Rp27.356 triliun, naik menjadi Rp40.820 triliun pada 2021. Nilai tersebut terus melonjak pada 2022 nilai transaksi mencapai Rp 52.377 triliun.
Fili mengungkapkan, kenaikan tersebut juga sejalan dengan banyaknya opsi pembayaran digital di perbankan. "Masa depan uang dan masa depan pembayaran diadopsi secara digital," kata Fili.
Sebelumnya, BI juga mencatat nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga naik 9,61 persen (yoy) pada Februari 2023 menjadi Rp654,9 triliun.
Volume transaksi BI-Fast capai 647 juta transaksi
Di sisi lain, transaksi melalui BI-Fast juga turut menyumbang transaksi digital banking. Fili mengungkapkan, hingga akhir 2022, volume transaksi transfer berbiaya Rp2.500,- ini mencapai 647 juta transaksi.
Di sisi lain, nilai transaksi yang dihimpun dari layanan BI-Fast mencapai Rp2.058 triliun. Nilai yang tinggi tersebut seiring dengan jumlah peserta yang semakin bertambah tiap tahunnya.
Sejak diluncurkan pada 21 Desember 2021, total jumlah peserta BI-FAST hingga kini menjadi 122 peserta, yang mewakili 94 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.