Tren Penurunan Bunga Acuan, Zurich Optimistis Premi 2024 Naik 15%

Kolaborasi Zurich & Adira Finance pacu retensi pelanggan.

Tren Penurunan Bunga Acuan, Zurich Optimistis Premi 2024 Naik 15%
Logo Zurich Topas Life/Dok Zurich Topas Life
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Direktur Utama Zurich, Edhi Tjahja Negara, mengatakan asuransi kesehatan dan produk lain masih mengalami tantangan.
  • Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan US mempengaruhi minat investasi global.

Jakarta, FORTUNE - PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) menyatakan optimistis masih dapat meningkatkan pendapatan premi miliknya hingga 15 persen pada akhir 2024, di tengah tren penurunan Suku Bunga Acuan. Pada semester I-2024, Zurich Indonesia telah mencatatkan premi bruto sebesar Rp1,4 triliun.

Direktur Utama Zurich, Edhi Tjahja Negara, mengungkapkan bahwa meski dampak penurunan bunga acuan belum begitu terasa, pihaknya juga terus mewaspadai berbagai tantangan industri.

"Tantangan tetap ada untuk beberapa line of business seperti asuransi kesehatan, dan beberapa produk lainnya kita masih mengalami banyak tantangan. Tapi premi kami semakin membaik. Jadi, kami harapkan masih dapat tumbuh sekitar 12 hingga 15 persen," kata Edhi saat ditemui di Jakarta, (13/10).

Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turun menjadi 6,00 persen yang disusul oleh penurunan suku bunga acuan US atau Fed Funds Rate (FFR) menjadi 4,75-5,00 persen turut berpengaruh pada minat investasi global.  

Asuransi mikro Zurich tumbuh 20%

ilustrasi menghubungi call center btn (unsplash.may gauthier)

Sementara itu, produk asuransi yang masih tumbuh positif ialah asuransi mikro. Asuransi ini, jelas Edhi, mencakup asuransi demam berdarah, asuransi kebakaran, dan asuransi umum lainnya. 

"Per tahun ini atau year to date, asuransi mikro kami masih tumbuh hampir 15 persen hingga 20 persen. Untuk mikro insurancenya yang kecil-kecil ya," kata Edhi. 

Tak hanya itu, jumlah polis dari produk ini juga telah mencapai lebih dari 50.000 unit polis. Ia berharap kolaborasi antar grup seperti Bank Danamon hingga Adira Finance dapat turut mendorong kinerja asuransi umum. 

Kolaborasi Zurich & Adira Finance pacu tingkat retensi pelanggan

Kolaborasi Zurich dan Adira Finance dalam Program UMRAH Untuk Sahabat/Dok FortuneIDN Suheriadi

Kolaborasi antara Zurich dan Adira Finance ialah Program Umrah untuk Sahabat, yang memberikan kesempatan kepada para pelanggan setianya untuk meraih pengalaman spiritual berharga di Tanah Suci. 

Direktur SDM & Marketing Adira Finance, Swandajani Gunadi, menyatakan program kolaborasi tersebut dapat meningkatkan tingkat retensi pelanggan (CRR) hingga mencapai lebih dari 35 persen. 

“Program Umrah untuk Sahabat merupakan wujud apresiasi kami terhadap pelanggan yang telah setia bersama kami selama lebih dari 3 dekade," kata Swandajani. 

Pada 14-23 Oktober 2024, seluruh pemenang akan diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah. 

Program ini memberangkatkan ratusan pemenang yang terpilih melalui berbagai program.

President of APAC Markets Saudi Tourism Authority, Alhasan Aldabbagh, menyatakan bahwa menurut data statistik resmi Arab Saudi, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jemaah umrah terbanyak, yakni sekitar 1,5 juta kedatangan jemaah pada 2023 dan ditargetkan lebih dari 2 juta jemaah akan datang pada 2024.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil