Tren Suku Bunga Tinggi, Bank Masih Percaya Diri Catat Kinerja Positif

Perbankan telah mitigasi risiko inflasi akibat El-nino.

Tren Suku Bunga Tinggi, Bank Masih Percaya Diri Catat Kinerja Positif
Kawasan SCBD Senayan/Shutterstock N Rudianto
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Meski kondisi makroekonomi kurang kondusif karena dampak risiko tren Suku Bunga Acuan global yang tinggi, perbankan nasional masih optimis mencatatkan kinerja yang positif. 

Hal tersebut terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) sebesar 58 (zona keyakinan bahwa risiko cukup manageble). Para responden memandang likuiditas bank nasional cukup ample dan risiko kredit masih terkendali seiring fleksibilitas ruang penyesuaian suku bunga. 

Responden meyakini bahwa kualitas kredit tetap baik pada level rendah dan berada pada posisi long, dan rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit. Selanjutnya, risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjaga stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.  

"Hasil SBPO kuartal IV-2023 ini menunjukkan bahwa sektor perbankan tetap optimis di tengah-tengah volatilitas kondisi global dan dinamika kondisi makroekonomi domestik," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (27/11). 

SBPO kuartal IV-2023 telah dilaksanakan dengan jumlah responden sebanyak 95 bank dengan aset mencakup 94,87 persen dari total aset 105 bank umum. 

Pertumbuhan DPK masih menyokong kredit hingga laba

Ilustrasi Perbankan/ Achmad Bedoel

Ekspektasi terhadap Kinerja Perbankan pada kuartal IV-2023 juga optimis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 84. Optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi bahwa sisi funding (DPK) akan tetap mampu menyokong meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.  

Per September 2023, kinerja intermediasi perbankan tetap terjaga dengan pertumbuhan kredit per September 2023 tercatat 8,96 persen (yoy). Sementara itu, DPK juga tumbuh 6,54 persen (yoy). 

"Outlook kinerja perbankan secara menyeluruh sampai dengan akhir tahun 2023 dan 2024 diperkirakan masih akan terjaga dengan baik," kata Dian. 

Optimisme kenaikan pertumbuhan kredit pada kuartal IV-2023 didorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik yang masih cukup baik, meningkatnya konsumsi, dan masih terjaganya daya beli masyarakat.  

Dari sisi penghimpunan dana, responden memperkirakan bahwa pada kuartal IV-2023, DPK juga akan tumbuh meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin membaik. 

Perbankan telah mitigasi risiko inflasi akibat El-nino

ilustrasi inflasi (pexels.com/pixabay)

Selanjutnya, OJK juga menghimpun informasi terkait inflasi pangan, karena terjadinya anomali cuaca terkait faktor El-Nino yang mendorong kenaikan harga pangan secara global sehingga dapat mempengaruhi kredit pada sektor terkait pangan dan turunannya. 

"Hasil survei menunjukkan bahwa responden memandang inflasi sektor pangan relatif tidak berpengaruh signifikan pada kinerja pertumbuhan kredit maupun kinerja debitur," kata Dian. 

Namun demikian, bank tetap melakukan strategi mitigasi risiko inflasi pangan antara lain dengan meningkatkan fokus dalam menambah nasabah (debitur) baru secara prudent. 

Hal itu dilakukan karena dapat meningkatkan pendapatan secara berkesinambungan. Selain itu, bank juga melakukan edukasi kepada pelaku usaha sektor pertanian agar mampu menghindari risiko inflasi pangan. Dengan demikian, upaya tersebut menunjukkan perhatian sektor per bankan terhadap isu ketahanan pangan (food security). 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi