Tumbuh 1,7%, Premi Asuransi Umum Capai Rp78,14 triliun di 2021

Premi asurasi properti tumbuh 6,8%.

Tumbuh 1,7%, Premi Asuransi Umum Capai Rp78,14 triliun di 2021
Google
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat industri asuransi umum masih mengalami pertumbuhan tipis di tahun 2021. 

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa AAUI Trinita Situmeang menjelaskan, premi 71 perusahaan asuransi umum anggota AAUI di 2021 mencapai Rp78,14 triliun atau tumbuh tipis 1,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy). 

"Premi dicatat secara keseluruhan 13 lini bisnis kita yang kita bagi atas ketentuan regulasi kita," kata Trinita melalui konfrensi video yang dikutip di Jakarta, Jumat (18/3). 

Dirinya memaparkan, pertumbuhan utamanya tahun 2021 disokong dari lini asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor. Sedangkan asuransi kredit dan asuransi Personal Accident (PA) & health mengalami sedikit penurunan. 

Premi asurasi properti tumbuh 6,8%

Lebih lanjut Trinita menjelaskan, di 2021 premi asuransi properti mencapai Rp22,35 triliun atau tumbuh 6,8 persen (yoy)  dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp20,93 triliun. 

Peningkatan tersebut ditopang oleh penjualan properti residensial di pasar primer dan indikasi peningkatan permintaan properti komersial pada kuartal IV-2021. 

Sementara itu, pertumbuhan yang cukup kuat juga dialami oleh premi asuransi kendaraan bermotor yang naik 6,5 persen (yoy) menjadi Rp15,68 triliun pada 2021. 

"Pertumbuhan premi tersebut seiring dengan adanya peningkatan realisasi penjualan kendaraan motor dan mobil," kata Trinita. 

Premi asuransi kredit terkontraksi 16,7%

Sementara itu, penurunan masih terjadi dari premi asuransi kredit terkontraksi 16,7 persen (yoy) menjadi Rp13,68 triliun pada 2021, atau menyusut dari Rp 16,43 triliun dibandingkan tahun 2020. Menurutnya hal tersebut terjadi lantaran pelunasan kredit yang cukup baik. 

Penurunan juga terjadi pada premi asuransi PA & health yang terkontraksi 8,1 persen (yoy), dari Rp7,97 triliun pada 2020 menjadi Rp 7,32 triliun di akhir 2021.

Klaim asuransi umum capai Rp30,68 triliun

Industri asuransi juga telah membayarkan klaim senilai Rp30,68 triliun atau turun 14,7 persen (yoy) jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp35,97 triliun. 

Dirinya menyatakan, porsi penurunan terbesar klaim dibayar industri asuransi umum yang mengalami kontraksi 28,8 persen menjadi Rp7,63 triliun. Sedangkan klaim yang masih mengalami pertumbuhan ialah asuransi aneka (miscellaneous) yang tumbuh 41,5 persen menjadi Rp702 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya