Bogor, FORTUNE - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatatkan total nilai transaksi melalui acquiring QRIS mencapai Rp3 triliun pada kuartal I-2023. Kondisi tersebut tentu sejalan dengan terus meningkatnya transaksi digital di masyarkat dan semakin banyaknya opsi pembayaran lintas negara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Merchant Business Head Consumer Banking CIMB Niaga Tamtomo Awansatrio pada acara Journalist Class di Hotel Royal Tulip Gunung Geulis Resort & Golf Bogor, Kamis (25/5). Ia menyebut, saat ini kebiasaan pembayaran nasabah sudah bergeser dari tunai ke non-tunai.
“Kalau misal transaksi (QRIS) saat ini di compare dengan tahun lalu naiknya dua kali lipat (200 persen),” kata pria yang akrab dipanggil Rio.
CIMB Niaga telah gandeng 400 ribu merchant
Sementara itu, untuk rata-rata volume transaksi QRIS di CIMB Niaga juga mencapai 60 ribu transaksi perminggunya. Kondisi tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah penjual atau merchant yang telah bisa menggunakan QRIS CIMB Niaga.
“Di kami, jumlah merchant 400 ribu. Kalau dari sisi jumlah merchant tumbuh sampai 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Rio.
Seperti diketahui, CIMB Niaga menjadi bank yang mengimplementasikan QR lintas negara pada Agustus 2022 dengan negara Thailand. Meski transaksi belum begitu tinggi, pihaknya optimis potensi dari transaksi tersebut akan terus meningkat.
Selain Thailand, CIMB Niaga juga memfasilitasi transaksi pembayaran QR inbound cross border bagi wisatawan hingga pekerja dari Tiongkok menggunakan dompet digital AliPay dan WeChat Pay pada merchant-merchant mitra di Indonesia.
BI catat nilai transaksi QRIS tembus Rp15,35 triliun
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga mencatat total nilai transaksi QRIS di dalam dan luar negeri mencapai Rp15,35 triliun hingga Maret 2023. Angka tersebut sejalan dengan volume transaksi QRIS yang mencapai 153 juta transaksi.
Untuk meningkatkan transaksi, BI juga terus memperluas interkonesi QRIS lintas negara—di luar Malaysia dan Thailand yang sudah berjalan—antara lain dengan Singapura, Filipina, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Di sisi lain, BI mencatat nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada April 2023 meningkat 9,00 persen (yoy) sehingga mencapai Rp37,4 triliun. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp738,3 triliun dan nilai transaksi digital banking tercatat Rp4.265 triliun.