Jakarta, FORTUNE - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) pada kuartal III-2023 membukan laba bersih senilai Rp 4,9 triliun atau tumbuh 27,6 persen secara year on year (yoy). Bank dengan kode saham BNGA ini juga mampu menghasilkan earnings per share Rp196,6.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan mengatakan, perolehan kinerja keuangan yang baik mencerminkan progress berkelanjutan dalam transformasi Perusahaan.
"Di tengah kondisi yang terus berubah cepat, kami senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas," kata Lani melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (27/10).
Kredit CIMB Niaga naik 5,2%
Untuk penyaluran kredit atau pembiayaan CIMB Niaga juga naik 5,2 persen (yoy) menjadi Rp205,6 triliun. Pertumbuhan tertinggi kredit, lanjut Lani, berasal dari bisnis Small Medium Enterprise (SME) yang tumbuh 8,1 persen (yoy) diikuti Corporate Banking yang tumbuh 6,0 persen (yoy) dan Consumer Banking yang tumbuh 5,9 persen (yoy).
Khusus pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang naik 11,5 persen (yoy) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 2,7 persen (yoy). Untuk rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) gross membaik menjadi 2,4 persen pada 9 bulan pertama 2023.
Aset CIMB Niaga naik 7,2% jadi Rp329,1 triliun
Dari segi total aset konsolidasian CIMB Niaga per 30 September 2023 juga mencapai Rp329,1 triliun, naik 7,2 persen (yoy), yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga telah mencapai Rp235,3 triliun di kuartal III-2023 dengan rasio current account and savings account (CASA) sebesar 66,7 persen. Sementara itu, CASA tumbuh 4,5 persen (yoy) sebagai hasil upaya Bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,8 persen dan 86,4 persen.