Jakarta,FORTUNE - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) pada akhir 2021 membukukan laba bersih konsolidasian Rp1,64 triliun atau naik 29,9 persen dari Rp1,27 triliun pada tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, mengatakan kinerja tersebut didukung oleh biaya provisi rendah serta efisiensi biaya bunga dan biaya overhead bertepatan dengan pemulihan ekonomi era pandemi.
“Di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian, kami akan tetap menjalankan bisnis dengan berpedoman pada prinsip prudent banking untuk menjaga fundamental kami," kata Taswin melalui keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (19/2).
Net Interest Income (NII), atau Pendapatan Bunga Bersih turun 2,0 persen year on year (yoy) menjadi Rp7,12 triliun per Desember 2021, dari Rp7,26 triliun pada tahun sebelumnya. Masalahnya, pertumbuhan kredit lebih rendah dan tren yield kredit (loan yield) yang menurun, sejalan dengan penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia serta restrukturisasi kredit nasabah akibat pandemi.
Namun demikian, Taswin menyebut Net Interest Margin (NIM), atau Margin Bunga Bersih naik 14 basis poin menjadi 4,7 persen pada Desember 2021, sehubungan dengan perbaikan biaya dana (cost of funds) dan pertumbuhan CASA yang kuat.
Kredit masih terkontraksi 3,3%
Untuk total kredit, Maybank Indonesia mencatatkan kontraksi 3,3 persen (yoy) menjadi Rp101,77 triliun dari Rp105,27 triliun pada 2020. Taswin menyebut nilai kredit tersebut masih tumbuh 3,0 pesen secara kuartalan,
Akan hal kredit untuk segmen Global Banking, terjadi pertumbuhan 1,4 persen (yoy) menjadi Rp35 triliun pada 2021 dari Rp34,5 triliun pada 2020.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh positif pada 9,0 persen secara tahunan menjadi Rp15,28 triliun. Menurut Taswin, KPR menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen Community Financial Services (CFS) Ritel.
Maybank Indonesia juga membukukan rasio Non-Performing Loan (NPL) 3,7 persen (gross) dan 2,6 persen (net) pada Desember 2021.
CASA Maybak Indonesia tumbuh 18,5%
Maybank Indonesia masih mampu meningkatkan CASA hingga 18,5 persen (yoy) menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara, rasio CASA Bank meningkat menjadi 47,2 persen dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8 persen pada tahun sebelumnya.
Dengan pencapaian tersebut, posisi likuiditas bank tetap kuat dengan rasio kredit terhadap simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sehat pada 76,3 persen.
Aset Maybank Indonesia capai Rp168,76 triliun
Bank dengan logo harimau kuning ini mencatatkan total aset senilai Rp168,76 triliun pada akhir Desember 2021. Nilai tersebut turun tipis 2,60 persen dibandingkan dengan akhir 2020 yang mencapai Rp173,2 triliun.
Taswin mengatakan posisi permodalan Maybank Indonesia tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9 persen pada Desember 2021. Sedangkan untuk total modal bank tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp27,15 triliun pada Desember 2020.