Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 34 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp24,2 triliun pada semester I-2023.
Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA selama semester I 2023, yakni naik 24,6 persen (YoY) menjadi Rp37,1 triliun.
Sementara itu, pendapatan selain bunga juga tumbuh 9,4 persen (YoY) menjadi Rp12,2 triliun, hal itu ditopang oleh kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 5,4 persen (YoY). Dengan demikian, secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp49,3 triliun atau naik 20,5 persen (YoY).
"Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dan regulator dalam menjaga fundamental perekonomian domestik, di tengah tantangan dinamika perekonomian global," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, melalui konferensi video di Jakarta, Senin (24/7).
DPK BCA tumbuh 6% jadi Rp1.071 triliun
Di sisi pendanaan, CASA BCA masih naik 5,7 persen YoY mencapai Rp864,7 triliun per Juni 2023, berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga. Dengan demikian, secara keseluruhan total Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA tumbuh 6,0 persen (YoY) menjadi Rp1.071 triliun.
Di sisi lain, total volume transaksi BCA terus tumbuh secara konsisten, mencapai 14,3 miliar di semester I 2023, atau naik 27,2 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh inovasi yang berkesinambungan di ekosistem multi-channels serta basis nasabah yang terus meningkat. Untuk kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 44 persen (YoY).
Aset BCA naik 7,3% jadi Rp1.357 triliun
Dengan seluruh pencapaian tersebut, hingga semester I-2023 tercatat total aset BCA naik 7,3 persen (YoY) menjadi Rp1.357 triliun.
Di sisi lain, rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity) BCA tercatat sebesar 24,2 persen di semester I-2023, menyentuh level tertinggi sejak akhir tahun 2014.
Rasio pengembalian terhadap aset (return on asset) tercatat sebesar 3,7 persen, atau menjadi level tertinggi pasca pandemi. Sedangkan untuk Cost to income ratio (CIR) BCA ercatat sebesar 32,9 persen di semester I 2023, turun dari 34,3 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.