Jakarta, FORTUNE - Pegadaian mencatatkan laba bersih senilai Rp3,2 triliun pada kuartal III-2023 atau tumbuh 35,52 persen secara year on year (yoy) dari periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,4 triliun.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan menyampaikan bahwa pencapaian tersebut turut dihasilkan dari kinerja Holding Ultra Mikro.
“Melalui holding BUMN Ultra Mikro, Pegadaian berhasil mendorong bisnis pembiayaan mikro lewat produk gadai maupun investasi lewat produk non-gadai," ujar Damar melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (12/10).
Damar menanbahkan, bersama BRI dan PNM, Pegadaian bersatu untuk mengembangkan UMKM, dengan menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) BRI untuk mendukung UMKM Indonesia naik kelas.
Penyaluran pembiayaan Pegadaian capai Rp150 triliun
Penyaluran pinjaman (omzet) pembiayaan Pegadaian juga mampu tumbuh 14,81 persen
menjadi Rp 150 triliun di kuartal III-2023.
Melalui ekosistem emas, lanjut Damar, Pegadaian juga berusaha untuk selalu berinovasi produk untuk masyarakat. Pegadaian juga tidak henti memberikan literasi terkait investasi, sebut saja produk Cicil Emas dan Tabungan Emas Pegadaian yang tahan inflasi.
Tidak hanya memfasilitasi pembiayaan produktif, namun pinjaman konsumtif seperti fitur baru Pembiayaan Wisata Religi, Multiguna Wisata hingga pembiayaan kendaraan listrik yang dapat dinikmati oleh seluruh nasabah Pegadaian.
Aset Pegadaian tembus Rp80,7 triliun
Sementara itu, untuk aset dari Pegadaian telah mencapai Rp80,7 triliun di akhir kuartal III-2023 atau tumbuh 16,33 persen (yoy) dari Rp69,4 triliun.
Damar menyebut, Outstanding Loan (OSL) Gross merupakan komponen penyumbang terbesar untuk Aset yang tumbuh sebesar 17,28 persen (yoy) menjadi Rp65,6 triliun.
Pertumbuhan kinerja Perseroan juga didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 10,88 persen dari 21,2 juta nasabah di September 2022 menjadi 23,5 juta nasabah di September 2023.