Tumbuh Tipis, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun di 2024

Didukung UMKM, kredit BRI naik 6,97%.

Tumbuh Tipis, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun di 2024
ilustrasi gedung BRI (bri.co.id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencetak laba Rp60,64 triliun di 2024, tumbuh tipis dari Rp60,4 triliun di 2023.
  • Laba BRI menunjukkan resiliensi kinerja dan kemampuan dalam meng-create value bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas.
  • Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan hal tersebut dalam Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Tahun 2024 di Jakarta (12/2).

Jakarta,FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mampu mencetak laba Rp60,64 triliun di sepanjang 2024. Meski demikian, laba itu tumbuh tipis bila dibandingkan dengan capaian 2023 yang mencapai Rp60,4 triliun.

“Pencapaian ini menunjukkan resiliensi kinerja dan kemampuan BRI dalam menghasilkan value secara konsisten bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas ditengah keberpihakan BRI kepada UMKM”, jelas Direktur Utama BRI Sunarso dalam Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Tahun 2024 di Jakarta (12/2).

Didukung UMKM, kredit BRI naik 6,97%

UMKM di sektor kriya. (dok. BRI)

Dari sisi penyaluran Kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.354,64 triliun atau tumbuh 6,97 persen (yoy) yang didukung oleh seluruh segmen pinjaman khususnya UMKM. 

“Penyaluran kredit BRI didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 persen dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.110,37 triliun”, imbuh Sunarso.

Penyaluran kredit juga diikuti oleh perbaikan kualitas kredit dengan membaiknya rasio kredit bermasalah Non-Performing Loan (NPL) menjadi  2,78 persen pada akhir Desember 2024. Level itu membaik dibandingkan posisi 2,95 persen pada akhir Desember 2023. Di samping itu, BRI juga mempersiapkan pencadangan yang mencukupi dengan NPL Coverage sebesar 215,01 persen.

DPK BRI naik tipis, LDR 88,85%

Jajaran Direksi BRI pada Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III-2022 (16/11)/ Dok BRI

Dari sisi simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp1.365,45 triliun di 2024 atau naik tipis dibandingkan dengan capaian 2023 yang mencapai Rp1.358 triliun. Sunarso menegaskan, segmen dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan simpanan BRI dengan proporsi mencapai 67,30 persen atau setara dengan Rp918,98 triliun.

“Keberhasilan BRI dalam meningkatkan porsi CASA secara berkelanjutan tidak terlepas dari strategi BRI untuk terus fokus pada peningkatan CASA berkualitas, salah satunya adalah CASA yang berbasis transaksi,” ujar Sunarso.

Ia mengklaim, pencapaian CASA BRI tersebut didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking di Indonesia. 

Hingga akhir Desember 2024, jumlah pengguna Super Apps BRImo tumbuh 22,12 persen (yoy) menjadi 38,61 juta user. Adapun volume transaksi yang diproses melalui BRImo juga tercatat naik 34,57 persen (yoy) menjadi sebesar Rp5.596 triliun.

Sunarso juga menjelaskan bahwa capaian kinerja positif BRI pada tahun 2024 tersebut juga didukung kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Dimana rasio Loan Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 88,85 persen dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,63 persen.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Perkuat Kualitas Calon Emiten IPO, OJK Siapkan Sejumlah Langkah Ini
Merger Honda-Nissan Tertunda, Mimpi Raksasa Baru Mobil Jepang Kandas ?
BPS: Produksi Beras Januari–Maret 2025 Bisa Capai 8,67 Ton
10 Tren Bisnis 2025 yang Menguntungkan dan Potensial
Main Saham Halal atau Haram? Ini Menurut Fatwa MUI
19 Perusahaan dalam Pipeline IPO, 18 di Antaranya Beraset Jumbo