Turun Tipis, SMF Bukukan Laba Rp460 Miliar di 2021

Aset SMF naik 3,75% mencapai Rp33,7 triliun.

Turun Tipis, SMF Bukukan Laba Rp460 Miliar di 2021
Ilustrasi SMF
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) pada tahun 2021 mencatatkan laba bersih senilai Rp460 miliar. Nilai tersebut tercatat turun tipis 2,1 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp470 miliar. 

Direktur utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan, kondisi pandemi baru berdampak ke kinerja SMF di tahun 2021 lalu. Seperti diketahui, penyaluran kredit perbankan sempat tertekan di awal tahun 2021. "Laba bersih turun tipis 2,1 persen," kata Ananta melalui konfrensi video di Jakarta, Rabu (23/3).

 

Aset SMF naik 3,75% mencapai Rp33,7 triliun

Ananta menambahkan, total aset SMF hingga akhir tahun 2021 mencapai sebesar Rp33,7 triliun. Posisi tersebut naik 3,75 persen bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2020 yang mencapai Rp32,5 triliun. 

Ananta menyatakan, pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp8,8 triliun, serta penerbitan surat utang dan term loan sebesar Rp7,6 trililun.

Sepanjang 2021, SMF terbitkan obligasi Rp6,1 triliun

Terkait penerbitan obligasi korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2021 SMF telah menerbitkan obligasi sebesar Rp6,1 triliun. 

Bila dirinci, obligasi tersebut terdiri dari penerbitan Obligasi PUB V Tahap V sebesar Rp1,9 triliun, Obligasi PUB VI Tahap I sebesar Rp1,2 Triliun,  Obligasi PUB VI Tahap II sebesar Rp2,8 Triliun. 

Selain itu, terdapat Sukuk Mudharabah PUB I Tahap III sebesar Rp100 Miliar, dan Sukuk Mudharabah PUB II Tahap I sebesar Rp100 Miliar. Sampai dengan akhir tahun 2021, posisi (outstanding) obligasi SMF mencapai Rp16,20 Triliun.

Sejak 2009, transaksi sekuritisasi SMF capai Rp12,78 triliun

Terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai dengan 31 Desember 2021, SMF telah berhasil memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,78 triliun. 

Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi Covid, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid.  

Ananta mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,254 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 84,34 persen wilayah barat, 14,96 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,70 persen wilayah timur.  

SMF juga aktif menjalankan beberapa program penugasan khusus serta inisiatif strategis, yaitu dukungan kepada Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau KPR Subsidi, Program Pembiayaan Homestay, dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya