Jakarta, FORTUNE - Usai penyelenggaraan Pemilu 2024, Aliran Modal Asing tercatat masuk senilai Rp4,07 triliun ke pasar keuangan domestik Indonesia. Hal itu tercatat berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI), sejak 12 hingga 15 Februari 2024 untuk nonresiden di pasar keuangan domestik.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin (19/2).
Lebih rinci Erwin menjelaskan, nilai itu terdiri dari jual neto Rp980 miliar di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta beli neto Rp6,03 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp980 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Yield SBN 10 tahun stabil di 6,62%
Selain itu, BI juga mencatat Yield SBN 10 tahun stabil di 6,62 persen. Sedangkan untuk Yield UST (US Treasury)10 tahun tercatat naik ke level 4,230 persen.
Sementara itu, premi CDS Indonesia 5 tahun per 15 Februari 2024 sebesar 70,92 bps, turun dibandingkan 9 Februari 2024 sebesar 72,58 bps.
Dengan demikian, bila dilihat selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 15 Februari 2024, nonresiden jual neto Rp680 miliar di pasar SBN, beli neto Rp15,41 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp29,76 triliun di SRBI.