Wujudkan Ekonomi Hijau, Indonesia Butuh Investasi Rp77.000 Triliun

Perbankan harus ambil peran dalam ekonomi hijau.

Wujudkan Ekonomi Hijau, Indonesia Butuh Investasi Rp77.000 Triliun
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers, Selasa (6/9). (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia diprediksi membutuhkan investasi hingga Rp77.000 triliun untuk mewujudkan ekonomi hijau dan mendukung pengembangan inovasi sektor energi baru dan terbarukan (EBT) di 2060.

Hal tersebut diungkap oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual saat menghadiri acara The Cooler Earth Sustainability Summit yang diselenggarakan oleh CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (21/9).

“Pembiayaan ekonomi hijau sangat penting, dan pemerintah dorong berbagai instrumen, seperti green sukuk serta pemanfaatan refinancing green sukuk dengan pengembangan fasilitas EBT," kata Airlangga.

Dirinya juga menyatakan, Pemerintah telah berkomitmen dan mengarahkan kebijakan untuk mewujudkan ekonomi hijau. Salah satunya dengan mengurangi emisi di berbagai lingkungan Pemerintah.

Perbankan harus ambil peran dalam ekonomi hijau

Ilustrasi keuangan hijau. (Pixabay/Orlandow)

Di sisi lain, sebagai pelaku perbankan, CIMB Niaga juga terus mendukung upaya pemerintah mewujudkan ekonomi hijau. Apalagi, Indonesia sebagai negara yang meratifikasi Perjanjian Paris tentang perubahan iklim telah menetapkan target nasional pengurangan emisi atau Nationally Determined Contribution (NDC) pada 2030. Tak hanya itu, Indonesia juga sepakat dengan transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan tujuan nol emisi (net zero) pada tahun 2060.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan, perubahan iklim (climate change) merupakan masalah global yang harus diatasi bersama oleh semua pemangku kepentingan.

“Perbankan juga memiliki tanggung jawab dalam memitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, CIMB Niaga mengajak para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, bertransformasi, dan melakukan transisi, yaitu Transisi yang Berkeadilan atau Just Transition,” kata Lani.

Ini upaya CIMB Niaga bangun ekosistem ekonomi hijau

Digital Lounge CIMB Niaga/ Dok CIMB Niaga

Direktur Compliance Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei menyatakan, pihaknya mendukung transisi berkeadilan dengan membangun ekosistem pembiayaan berkelanjutan yang mampu meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari aspek keberlanjutan.

“Strategi ini dijalankan melalui dialog yang efektif dengan para nasabah, sehingga perjalanan keberlanjutan dilakukan bersama-sama antara bank dan nasabah atau left no one behind,” ujar Fransiska.

Selain itu, salah satu wujud nyata untuk menciptakan ekosistem tersebut, pihaknya juga telah menyelenggarakan Penanaman Bambu di Lombok bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI), pada 24 September 2022. Inisiatif konservasi bambu dilakukan CIMB Niaga bersama KEHATI sejak 2012. Bambu diniliai memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis maupun ekonomis.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya