Terdapat alasan suatu negara membatasi jumlah impor, terutama untuk kebaikan masyarakatnya. Akan tetapi, kebijakan pemerintah ini nantinya akan memengaruhi faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal.
Selain itu, jumlah permintaan dan pasokan barang juga akan permintaan dan pasokan barang atau jasa di pasar internasional. Akibatnya, harga barang impor lebih tinggi.
Lantas, apa alasan negara membatasi jumlah impor? Terdapat 10 alasan mengapa kebijakan ini diambil, antara lain:
1. Mengurangi defisit
Alasan pembatasan jumlah impor yang masuk adalah mengurangi defisit negara. Defisit merupakan sebuah kondisi keuangan negara yang mengalami kekurangan kas belanja.
Jika supply produk luar negeri terlalu besar, maka dapat mengancam produsen dalam negeri karena kalah saing. Dengan kata lain, negara akan mengalami kerugian jika nilai impor lebih tinggi.
2. Melindungi pasar domestik
Setiap kebijakan pemerintah tentunya bertujuan untuk menjaga kestabilan perekonomian domestik, termasuk salah satunya membatasi barang impor.
Jika tidak membatasi barang impor yang masuk, maka kemungkinan produsen dalam negeri akan terancam dan kalah saing. Oleh sebab itu, kebijakan ini diambil oleh pemerintah.
3. Membantu dalam mengatur neraca pembayaran
Defisit neraca pembayaran dipengaruhi oleh pembelian bahan baku dari luar negeri dengan harga yang tinggi. Dengan membatasi penggunaan barang impor maka setidaknya dapat membantu untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
Jika neraca pembayaran tidak seimbang, maka akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.
4. Sumber pendapatan pemerintah
Salah satu kebijakan untuk membatasi jumlah impor dengan mengeluarkan tarif impor. Dengan peraturan tersebut, negara akan memperoleh pemasukan tambahan selain dari pajak.
Melalui tarif impor, harga barang produk luar negeri akan lebih tinggi dari sebelumnya. Harapannya adalah agar pembeli bisa beralih untuk menggunakan produk dalam negeri yang lebih murah.
5. Meningkatkan jumlah produksi domestik
Alasan suatu negara membatasi jumlah impor yaitu untuk meningkatkan jumlah produksi domestik. Pembatasan dilakukan agar pasar domestik menyerap produk lokal juga.
Penyerapan ini dapat terjadi jika masyarakat akan beralih menggunakan produk lokal dikarenakan barang luar negeri yang lebih mahal.
6. Menstabilkan kondisi ekonomi
Jika produk impor masuk secara besar-besaran, maka kondisi perekonomian menjadi tidak stabil. Perlu langkah strategis untuk mengamankan pasar domestik dari serbuan produk luar negeri.
Jika tidak dibatasi, kemungkinan besar pasar domestik akan berisikan barang-barang impor. Hal ini dapat mematikan perekonomian dalam negeri.
7. Membangun industri rintisan
Industri rintisan memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembangan jika barang yang masuk dari luar negeri mengalami penurunan.
8. Melindungi lapangan kerja domestik
Jika barang impor terus berdatangan, pihak yang akan diuntungkan adalah produsen luar negeri. Dapat dipastikan produksi mereka akan terus meningkat. Lapangan kerja akan terus tersedia karena tingginya permintaan.
Sedangkan, lapangan kerja dalam negeri menjadi kosong karena tidak adanya produksi. Secara tidak langsung, alasan suatu negara membatasi jumlah impor untuk melindungi lapangan kerja domestik itu sendiri.
9. Melindungi industri yang mapan
Selain untuk industri rintisan, pembatasan supply impor juga melindungi industri yang sudah mapan. Jika barang dan jasa dari luar negeri terus berdatangan, hal tersebut tetap dapat mengancam keberadaan produsen lokal yang mapan.
10. Melawan kebijakan perdagangan negara
Praktik perdagangan yang tidak adil dapat memicu ketegangan dengan negara mitra. Oleh sebab itu, salah satu upaya untuk melawan atau membalasnya dengan membatasi barang impor.
Itulah tadi 10 alasan suatu negara membatasi jumlah impor. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda!