Pengangguran Friksional: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Jenis pengangguran yang sering terjadi.

Pengangguran Friksional: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
ilustrasi pengangguran friksional (unsplash.com/Emil Kalibradov)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Tahukah Anda bahwa terdapat jenis-jenis pengangguran yang perlu diketahui? Salah satunya adalah pengangguran friksional.

Pengangguran friksional adalah salah jenis pengangguran yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. Pengangguran jenis ini merupakan pengangguran yang sering terjadi, paling normal, bahkan bisa dialami siapa saja termasuk Anda.

Lantas, apa itu pengangguran friksional? Apa penyebab pengangguran friksional? Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi pengangguran friksional? 

Simak rangkuman selengkapnya pada artikel di bawah ini. Dengan mengetahui jenis pengangguran ini, Anda bisa mengetahui cara untuk menghadapinya.

Apa itu pengangguran friksional?

ilustrasi pengangguran (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengangguran friksional adalah pengangguran yang muncul karena membutuhkan waktu menunggu pelamar mendapatkan pekerjaan.

Hal ini bisa terjadi karena pada lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan, maupun karyawan yang telah mengundurkan diri sedang mencari pekerjaan baru. Jenis pengangguran ini paling sering ditemui dalam lingkungan masyarakat.

Meski tidak ada faktor khusus yang menyebabkan pengangguran friksional terjadi, seperti faktor ekonomi perusahaan atau negara, akan tetapi hal ini bisa disebabkan oleh hal lainnya.

Apa pun jenis penganggurannya, perlu untuk Anda waspadai dan diminimalisir sesegera mungkin.

Penyebab pengangguran friksional

ilustrasi pengangguran (unsplash.com/Annie Spratt)

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa penyebab pengangguran friksional, antara lain sebagai berikut:

1. Kurang informasi mengenai lowongan kerja

Penyebab pertama adalah kurangnya informasi mengenai lowongan kerja. Sebenarnya, saat ini hal tersebut bisa diatasi karena ada banyak aplikasi yang dikhususkan untuk para pencari kerja.

Akan tetapi, hal ini bisa saja terjadi karena bagi masyarakat yang tinggal di pelosok atau kurang mendapatkan jaringan internet.

2. Belum memiliki urgensi untuk mendapatkan pekerjaan

Beberapa lulusan masih belum mengetahui urgensi untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini bisa disebabkan karena faktor ekonomi keluarga yang masih mampu, sehingga belum terlalu berambisi untuk mencari pekerjaan.

3. Proses rekrutmen yang lama

Proses rekrutmen yang lama juga bisa menyebabkan pengangguran friksional. Hal ini membuat pelamar terpaksa harus menunggu dan menganggur dalam waktu yang lama.

4. Memiliki pekerjaan impian

Penyebab lain munculnya pengangguran friksional adalah ingin mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Akan tetapi, hal ini harus dibarengi dengan kemampuan dan usaha yang baik.

5. Faktor keluarga

Keluarga bisa menjadi faktor untuk menganggur. Misalnya, keluarga menginginkan Anda menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Anda harus menganggur beberapa waktu sembari mempersiapkan ujian CPNS.

6. Terkena PHK sebelum mendapatkan pengganti

PHK menjadi salah satu meningkatkan pengangguran. Jika tidak memiliki pekerjaan pengganti, maka Anda bisa terjebak dengan tidak memiliki pekerjaan.

Cara mengatasi pengangguran friksional

ilustrasi pengangguran (unsplash.com/Katie Harp)

Jika Anda sudah terlanjur menjadi pengangguran friksional, berikut sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:

  • Mencari sebanyak mungkin mengenai informasi lowongan kerja, baik dari aplikasi, teman, maupun kerabat.
  • Meningkatkan skill agar bisa mendapatkan pekerjaan impian. Anda bisa mulai mengikuti pelatihan sesuai dengan keahlian.
  • Memulai bisnis sendiri secara kecil-kecilan.
  • Berani untuk berdiskusi dengan orang tua mengenai karir dan impian Anda ke depan.

Jadi, pengangguran friksional adalah jenis pengangguran yang umum terjadi disebabkan menunggu mendapatkan pekerjaan. Semoga informasi ini menambah informasi ini untuk Anda.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina