Terdapat beberapa penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, hal ini menyebabkan nilai rupiah kadang menguat maupun melemah. Saat ini, nilai tukar rupiah melemah di rentang Rp14.830–Rp14.890 terhadap US$1.
Salah satu penyebab dari melemahnya nilai tukar rupiah karena meningkatnya perekonomian di Amerika. Tak hanya itu, ternyata terdapat sembilan hal lain yang menyebabkan perubahan itu terjadi. Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Meningkatnya perekonomian di Amerika
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar adalah perekonomian di Amerika mengalami peningkatan.
Meski Indonesia bukan termasuk ke dalam negara maju, tetapi nilai rupiah terpengaruh oleh mata uang asing lainnya.
Dilansir laman Otoritas Jasa Keuangan (8/9/2022), semenjak tahun 2013, pemerintah memperbaiki perekonomian mereka dengan memberlakukan kebijakan tapering off.
Kebijakan ini berupa meningkatkan suku bunga negara yang membuat nilai dolar menjadi menguat dan mengurangi supply di kancah internasional.
Tertekan oleh The Fed
The Fed adalah bank Sentral Amerika Serikat. Pada tahun 2013, bank ini memiliki kebijakan dengan membatasi atau memotong obligasi.
Nilai tukar rupiah atau indeks dan IHSG saling berfluktuasi. Hal ini tentu memengaruhi perekonomian Amerika.
Tingginya tingkat impor
Penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar adalah tingginya kegiatan impor. Hal ini disebabkan masyarakat cenderung menyukai produk buatan luar negeri.
Menurut OJK, penyebab lainnya adalah tingginya permintaan impor BBM pada saat kenaikan harga minyak membuat subsidi pemerintah turut mengalami peningkatan.
Dolar dibutuhkan sebagai alat pembayaran. Semakin besar impor, maka semakin melemah nilai rupiah terhadap dolar.
Turunnya komoditas ekspor
Bila pengiriman barang ke luar negeri mengalami penurunan, tentu hal ini akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang signifikan.
Pemerintah harus segera mengambil kebijakan yang tepat agar bisa meningkatkan permintaan. Jika tidak diatasi, maka neraca perdagangan akan pada kondisi yang buruk.
Pengaruh politik
Politik juga menjadi salah satu penyebab nilai tukar rupiah melemah. Hal ini dikarenakan kebijakan ekonomi pada sebuah negara berhubungan dengan politik negara tersebut.
Ditambah lagi didukung dengan faktor lainnya, seperti penurunan jumlah ekspor dan tingginya jumlah impor. Hal ini menambah keterpurukan nilai rupiah.
Meningkatnya utang
Pembayaran utang luar negeri masih menggunakan mata uang asing. Faktanya, utang yang dibayar menggunakan mata uang dolar AS. Semakin banyak utang yang dimiliki, maka semakin melemah nilai rupiah.
Krisis moneter
Krisis moneter tidak hanya pernah terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di negara lainnya. Perekonomian sebuah negara dapat dipengaruhi oleh perekonomian negara lainnya.
Sebagai contoh, perekonomian di Indonesia bergantung dengan negara China dan Amerika Serikat. Jika salah satu mengalami krisis ekonomi, maka akan berdampak pada perekonomian Indonesia pula.
Perbedaan inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga yang bersifat secara berkelanjutan. Sebenarnya, inflasi bisa bernilai positif bila angka kenaikannya masih wajar. Akan tetapi, bila terlalu besar tentu akan memengaruhi melemahnya perekonomian negara.
Meningkatnya investasi di Amerika
Penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar adalah banyaknya orang yang berinvestasi di Amerika. Apabila sebuah negara mendapatkan banyak investor, tentu negara akan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Hal ini juga berpengaruh terhadap nilai rupiah.
Bisa dibilang, semakin banyak para investor menghindar untuk melakukan investasi di Indonesia, maka hal ini bisa berdampak pada perekonomian tanah air.
Itulah tadi sembilan penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh OJK untuk menguatkan nilai rupiah adalah menahan diri dari produk impor dan mencintai produk dalam negeri.