7 Risiko Investasi Saham yang Akan Dihadapi Investor

Pahami demi menghindari kerugian besar.

7 Risiko Investasi Saham yang Akan Dihadapi Investor
ilustrasi menghitung investasi (pexels.com/Lukas)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Risiko investasi saham penting untuk dipahami bagi para investor. Hal ini karena investasi tidak selamanya berbicara tentang keuntungan saja, melainkan ada beberapa risiko yang akan dihadapi.

Melalui pemahaman tersebut, setidaknya Anda dapat mencegah kerugian yang besar di kemudian hari. Bahkan, Anda bisa menjaga keuntungan yang dimiliki.

Berikut ini terdapat tujuh risiko investasi saham yang perlu Anda pelajari. Simak selengkapnya!

1. Perusahaan bangkrut

Risiko investasi saham pertama adalah perusahaan tempat Anda investasi dinyatakan bangkut oleh pengadilan. Hal ini karena perusahaan tidak mampu untuk melunasi utangnya, sehingga para investor hanya mendapatkan pembagian dari nilai dari aset yang tersisa. 

Untuk itu, perhatikan dengan benar perusahaan yang Anda jadikan sebagai tempat investasi. Saat kinerja perusahaan menurun, mereka tidak memiliki pemasukan untuk membayar kewajiban hutangnya.

2. Capital loss

Capital loss adalah jenis kerugian ketika aset mengalami pengurangan nilai. Dengan begitu, Anda menjual dengan harga yang lebih rendah dibanding harga beli.

Ada beberapa penyebab seseorang mengalami capital loss. Mulai dari tidak adanya rasa percaya lagi dengan perusahaan, atau menjual karena keperluan mendesak lainnya.

3. Forced delisting

Forced delisting merupakan situasi perusahaan dikeluarkan dari sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini disebabkan perusahaan tersebut memiliki performa keuangan yang kurang baik atau perusahaan tidak mematuhi aturan BEI.

4. Likuiditas saham

Risiko investasi selanjutnya adalah likuiditas saham. Ada beberapa saham yang mudah diperjual-belikan, ada pula saham yang memiliki volume transaksi yang tidak banyak karena kurangnya peminat.

Untuk risiko kali ini, mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan bagi investor jangka panjang. Akan tetapi, bagi para trader, likuiditas menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

5. Risiko pasar

Risiko pasar adalah risiko yang berpengaruh akan performa keseluruhan pasar. Jenis risiko satu ini tidak dapat dihindari, baik oleh investor pemula maupun yang telah berpengalaman.

Contoh dari risiko pasar, antara lain, kebijakan pemerintah, perubahan tingkat suku bunga, atau keadaan politik di suatu negara. Tentunya, hal tersebut akan membatasi pergerakan pasar secara menyeluruh ke semua jenis saham.

6. Suspensi

Suspensi saham adalah suatu keadaan ketika perdagangan saham diberhentikan dalam jangka waktu yang tidak pasti. Biasanya, penyebab dari risiko ini karena volume transaksi yang tidak wajar atau perusahaan tidak mematuhi ketentuan peraturan yang telah ditetapkan BEI.

Perlu diketahui, suspensi ada yang bersifat sementara ada pula yang berkepanjangan. Jika terjadi suspensi sementara, maka Anda tidak perlu khawatir karena nantinya bisa bertransaksi lagi.

Namun, suspensi berkepanjangan memiliki risiko yang besar karena sahamnya tidak bisa dijual kapan pun.

7. Risiko unik

Risiko unik adalah risiko yang hanya dialami oleh perusahaan saja, misalnya karena ada pesaing baru atau kesalahan pada produksi dan manufaktur. Untuk menangani permasalahan ini, Anda harus mampu membedakan perusahaan yang memiliki kinerja baik atau tidak.

Itulah tadi sejumlah risiko saham yang akan Anda hadapi sebagai investor. Pahami terlebih dahulu sebelum Anda mulai berinvestasi.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

IDN Channels

Most Popular

Rapor IHSG 2024: Fundamental hingga Kinerja Tiap Sektor
Mengenal AZKO, Merek Baru Pengganti Ace Hardware Mulai 2025
7 Tren yang Akan Mendominasi Pemasaran di Tahun 2025
Resmi! Ini Daftar 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2025
Sri Mulyani: Defisit APBN 2024 Lebih Kecil dari Target
Stasiun Karet akan Ditutup, Ini Alasan dan Skema Barunya