Jakarta, FORTUNE - Ingin tahu tips mengatur keuangan setelah lebaran? Namun, sebelum itu, sudahkah Anda menghitung pengeluaran Anda selama persiapan hingga perayaan lebaran pekan lalu?
Jika anggaran Lebaran 2024 Anda lebih besar dari tahun lalu, maka itu sesuai dengan hasil survei oleh Litbang Kompas terhadap 505 responden yang berasal dari 38 provinsi pada Maret 2024. Survei itu melaporkan, 55,6 persen responden menganggarkan dana lebih besar untuk lebaran 2024 dibandingkan 2023.
Mayoritas (29,6 persen) responden menyiapkan anggaran lebaran untuk membeli makanan minuman atau hidangan lebaran. Disusul oleh keperluan membeli baju atau sepatu baru (24,0 persen), berbagi angpao/sedekah/hampers (23,1 persen), zakat (12,0 persen), dan transportasi atau mudik (7,3 persen).
Selain menghitung, meninjau kembali realisasi pengeluaran Anda selama lebaran pun tak kalah penting. Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus mengatakan, mengevaluasi kondisi keuangan selama libur lebaran itu dilakukan untuk mengecek apakah ada kesalahan di periode itu.
“Kita harus waspada agar perilaku keuangan yang buruk tidak memberatkan kita di masa mendatang. Ibarat mengisi tabung dengan air, siapa pun harus memastikan tidak ada kebocoran. Begitu juga dengan keuangan, kita perlu memastikan kestabilan setelah masa liburan,“ katanya.
Lantas, apa saja tips mengatur keuangan setelah lebaran? Berikut ini rangkumannya.
Tips mengatur keuangan setelah lebaran
- Periksa catatan keuangan selama mudik dan liburan
Periksa kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Jika bisa berhemat, sebaiknya ditabung atau diinvestasikan sisa dana tersebut. Namun jika pengeluaran melebihi anggaran, terang Angga, perlu dilakukan pemeriksaan ulang.
- Lunasi utang, terutama jika menggunakan paylater
Angga menjelaskan penggunaan paylater atau pinjaman memang memudahkan, tetapi perlu diingat, ada bunga dan biaya yang harus dibayar. Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang.
"Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segera lunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan," kata Angga.
- Batasi pengeluaran harian dan utang untuk memperbaiki aliran kas
Pengeluaran tambahan dan utang bisa mengganggu aliran kas. Pengeluaran tambahan dan utang dapat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat. Ketika terjebak dalam siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang, konsekuensinya dapat merugikan secara finansial dan emosional.
Sebab, utang sering kali datang dengan biaya tambahan seperti bunga atau biaya administrasi yang mengurangi jumlah uang yang tersedia untuk pengeluaran lainnya. Hal itu dapat menciptakan tekanan tambahan pada keuangan dan mengurangi fleksibilitas finansial yang diperlukan untuk kebutuhan mendesak atau peluang investasi.
Angga berkata, "Solusinya, batasi pengeluaran harian dan buat anggaran berdasarkan prioritas."
- Tetap konsisten menabung dan berinvestasi
Jangan biarkan liburan menguras tabungan. Konsisten menabung dan berinvestasi adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
- Pertahankan kebiasaan baik seperti hemat dan bersedekah
Kebiasaan baik selama Ramadan, seperti hemat dan bersedekah, sebaiknya tetap dipertahankan setelah bulan suci berakhir. Hemat dalam pengeluaran dan memberikan kepada yang membutuhkan merupakan praktek yang tidak hanya memberi manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak yang positif secara sosial dan ekonomi.
"Dengan mempertahankan kebiasaan baik ini, seseorang dapat memperkuat disiplin diri dan kepedulian terhadap orang lain, serta membangun fondasi yang lebih stabil untuk keuangan pribadi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," jelas Angga.