Activity Based Costing: Definisi, Kelebihan, dan Kelemahan

Activity based costing adalah metode penentuan biaya.

Activity Based Costing: Definisi, Kelebihan, dan Kelemahan
ilustrasi harga (unsplash.com/Artem Beliaikin)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Activity based costing adalah istilah yang banyak disebut sebagai ABC. Apa definisinya dan seperti apa kelebihan dan kekurangannya?

Dikutip dari situs web Sekolah Akuntansi Binus University, Kamis (21/9), activity based costing adalah metode untuk menentukan biaya dalam mengidentifikasi aktivitas di sebuah organisasi dan menentukan biaya tak langsung serta overhead pada produk dan jasa terkait.

Metode itu memvalidasi adanya hubungan di antara produksi produk atau jasa, biaya, dan aktivitas overhead.

Secara terperinci, sistem ABC menentukan data-data yang dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan bisnis. Dengan sistem ini, perusahaan berpeluang menentukan strategi penetapan harga yang berdampak bagi bisnisnya.

Adapun, metode ABC diimplementasikan pada berbagai hal, termasuk analisis profitabilitas, penentuan harga layanan, penentuan biaya produk, penentuan biaya target, dan keuntungan sebuah lini produk.

Keuntungan dan kelemahan activity based costing

Apa saja keuntungan dan kelemahan dari metode ABC? Berikut ini sejumlah keuntungan dari metode ABC:

  • Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
  • Membantu memfokuskan aktivitas yang meningkatkan nilai serta menghapus aktivitas yang tak menambah nilai.
  • Membantu menekan biaya melalui penawaran informasi mengenai sejumlah peluang untuk menurunkan biaya dalam jumlah signifikan.
  • Membantu memahami hubungan di antara penyebab dan biayanya, sehingga bisa membuat alokasi biaya manufaktur secara efisien dan realistis.
  • Menampilkan informasi tentang biaya secara akurat.
  • Bisa membantu membandingkan biaya setiap aktivitas.
  • Membantu untuk menetapkan margin laba produk secara akurat.
  • Dapat mengidentifikasi apa pemicu biaya dalam setiap aktivitas sehingga memudahkan proses pengendalian.
  • Sistem ini juga bermanfaat dalam membantu organisasi dalam mengidentifikasi aktivitas, produk, aktivitas, layanan, kontrak, proyek, segmen pelanggan, dan saluran distribusi yang menghasilkan profit.

Bagaimana dengan kelemahannya? Berikut ini perinciannya:

  • Organisasi kecil tak terlalu cocok menggunakannya.
  • Tak cocok untuk dipakai dalam proses persiapan laba bulanan.
  • Tak bisa diimplementasikan bila perusahaan hanya menghasilkan sedikit produk.
  • Penerapan aktivitas berbasis biaya di setiap fasilitas dan lini produk tergolong sulit.
  • Tak berguna apabila overhead perusahaan kecil.
  • Membutuhkan waktu yang relatif lama karena membutuhkan pengumpulan data.
  • Biayanya tergolong mahal.
  • Memerlukan perhitungan dan pengukuran agar bisa menetapkan biaya produk melalui perangkat lunak tertentu. Tak semua perusahaan memiliki anggaran untuk ini.

Demikian informasi terkait activity based costing. Semoga informasinya bermanfaat ya!

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya