Semen Merah Putih Terima 4 Fasilitas Kredit dari BNI

Ada 5 pertimbangan untuk menyetujui pinjaman tersebut.

Semen Merah Putih Terima 4 Fasilitas Kredit dari BNI
Ilustrasi Gedung BNI/ Dok. Perusahaan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) atau Semen Merah Putih baru saja meneken empat fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Demikian menurut dokumen resmi perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (23/12).

Mengacu pada laporan konsolidasian pada kuartal pertama 2021, nilai transaksi fasilitas pinjaman itu lebih dari 20 persen dari nilai ekuitas perseroan. Itu tergolong sebagai transaksi material sesuai POJK 17/2020—serta termasuk yang dikecualikan berdasarkan Pasal 11 huruf b.

“Karenanya, perseroan tak wajib menggunakan penilai untuk menentukan nilai wajar dari objek transaksi dan/atau kewajaran transaksi dan memperoleh persetujuan RUPS lebih dulu,” tulis manajemen dalam dokumen tersebut.

Terpenting, berikut adalah perincian informasi terkait empat fasilitas kredit yang CMNT terima dari BNI:

4 Fasilitas Pinjaman CMNT dari BNI

Pertama, pinjaman dengan nilai maksimal Rp772,5 miliar dengan bunga 7,5 persen per tahun. Perjanjian fasilitas itu akan berlangsung hingga 20 November 2022.

Kedua, kredit berjumlah sebanyak-banyaknya Rp250 miliar dengan bunga 7,5 persen per tahun dan tarif USD LIBOR tiga bulan—ditambah margin. Berapa jangka waktunya? 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian.

Ketiga, fasilitas treasury line atau perpanjangan dengan nilai maksimal US$100 juta. Sama seperti fasilitas pertama, kesepakatan itu berlaku sampai 20 November 2022.

Keempat, fasilitas kredit investasi berjumlah paling banyak US$385,34 juta yang berlaku 60 bulan sejak penandatanganan kesepakatan. Perseroan pun memiliki opsi memperpanjang hingga 24 bulan dengan menginformasikan lebih dulu kepada debitur enam bulan sebelumnya.

Untuk yang satu ini, CMNT memberikan sejumlah agunan, yakni:

- Tanah, bangunan, serta mesin dan peralatan atas Pabrik Semen Bayah Line 1 dan Line 2;

- Fidusia atas persediaan, piutang terkait dengan Pabrik Semen Bayah Line 1 dan Line 2;

- Pengalihan atas pembayaran asuransi;

- Gadai atas Rekening Penampungan.

Bunga untuk pinjaman yang keempat adalah 3,29 persen ditambah USD LIBOR tiga bulan. Lebih lanjut, penentuan suku bunga LIBOR berlangsung dua hari kerja sebelum waktu pembayaran bunga. Jika total margin ditambah suku bunga kurang dari 3,5 persen/tahun, maka suku bunga minimumnya adalah 3,5 persen/tahun.

Alasan CMNT Meminta Pinjaman dari BNI

Setidaknya ada lima alasan yang CMNT paparkan, yaitu:

- Pembiayaan kembali aset pabrik Semen Merah Putih Line 1 Bayah sesuai perjanjian kredit sindikasi existing;

- Pembiayaan kembali aset pabrik Semen Merah Putih Line 2 Bayah, dibiayai oleh Sinorma International Engineering Co. Ltd dan PT Sinoma Engineering Indonesia;

- Menjaga dan menambah modal kerja di Pabrik Semen di Bayah, Grinding Plant di Ciwandan dan Gresik, Packing Plant Pontianak dan pabrik lain;

- Untuk plafond LC Impor/SKBDN/Trust Receipts dan kebutuhan umum lain;

- Limit transaksi valuta asing non today forex, forward, swap, cross currency swap (CCS), dan transaksi derivatif lain demi hedging untuk kebutuhan operasional.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024