Jakarta, FORTUNE - Pefindo Biro Kredit (IdScore) memproyeksi bahwa industri Buy Now Pay Later (BNPL) atau Pay Later akan bertumbuh 24-30 persen pada 2025. Berdasarkan data yang dihimpun, hingga November 2024 pertumbuhan fasilitas BNPL mencapai 24,53 persen secara tahunan dengan total nilai portofolio kredit mencapai Rp35,14 triliun.
Penetrasi geografis BNPL/Paylater masih terkonsentrasi di Jawa, terutama di Jabodetabek, dengan pangsa pasar 31,71 persen. Dari sisi pengguna sendiri, generasi muda yang terdiri dari Gen Z dan Millenial masih menjadi kelompok debitur terbesar, dengan persentase 48,27 persen dengan penggunaan untuk lainnya (transaksi untuk QRIS) sebesar 41,9 persen, pembelian di e-commerce 33 persen, pembelian tiket/hotel 21,1 persen.
“Rata-rata fasilitas per debitur hampir 3 fasilitas/debitur,” ungkap Direktur Utama PEFINDO, Tan Glant Saputrahadi, dalam agenda “Tren dan Pertumbuhan Bisnis Buy Now Pay Later di Indonesia” di Jakarta, Kamis (16/1).
Proyeksi tersebut sejalan dengan prediksi pertumbuhan portofolio kredit nasional yang juga diperkirakan tumbuh dua digit. Menurut riset dari PEFINDO, bank umum semakin agresif memasuki bisnis BNPL, dengan pertumbuhan year-on-year yang signifikan, mencapai 68,24 persen.
“Saat ini bisnis BNPL semakin diterima dan diintegrasikan ke dalam layanan perbankan konvensional,” katanya.
Sementara itu, tren non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah pada BNPL terus menunjukkan penurunan cukup signifikan. Dari titik tertinggi 6,66 persen pada September 2023, NPL BNPL pada November 2024 berada pada level 3,21 persen.
Glant mencermati penurunan signifikan ini didorong oleh perbaikan kualitas portofolio kredit dan akuisisi kredit, terutama di sektor fintech dan dengan semakin banyaknya Bank Buku IV yang terjun ke industri ini.
Beberapa faktor utama yang memengaruhi portofolio kredit BNPL, antara lain BI Rate, inflasi, indeks konsumsi rumah tangga, dan NPL.
“Dengan pengelolaan yang baik terhadap faktor-faktor tersebut, pertumbuhan industri BNPL diharapkan dapat terus berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” ujarnya.