Bank Jasa Jakarta Resmi Bertransformasi jadi Bank Saqu, Ini Fokusnya

- Bank Jasa Jakarta berubah nama menjadi Bank Saqu dan fokus pada layanan digital.
- Identitas baru mencakup fitur Tabungmatic, QRIS, dan akses ke Relationship Manager.
- Nasabah Bank Saqu mencapai 2,5 juta dengan pencapaian aset sebesar Rp13,11 triliun.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Jasa Jakarta (Bank Jasa Jakarta) resmi berganti nama dan bertransformasi menjadi PT Bank Saqu Indonesia (Bank Saqu). Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama, melainkan evolusi menyeluruh dari fokus bisnis Bank Saqu yang melayani nasabahnya dengan lebih digital.
Presiden Komisaris Bank Saqu, Suparno Djasmin mengatakan, Bank Saqu ingin menjadi bank yang dekat secara emosional, namun sepenuhnya siap menghadapi tantangan era digital.
“Kami percaya bahwa identitas baru ini mencerminkan reputasi yang akan dibangun bukan hanya sebagai respons terhadap perubahan industri, tetapi juga langkah nyata untuk membangun institusi keuangan yang inovatif dan berkelanjutan,” kata Suparno di Jakarta, Rabu (28/5).
Sementara itu, Presiden Direktur Bank Saqu, Leo Koesmanto menambahkan, identitas baru ini menandakan inovasi yang lebih menyeluruh, menggabungkan fitur menabung otomatis Tabungmatic (round-up saver), QRIS untuk pembayaran nirsentuh, dan akses ke Relationship Manager khusus untuk tujuan finansial yang lebih canggih.
Leo berharap, pendekatan holistik ini memungkinkan Bank Saqu untuk mendukung nasabah di setiap tahap perjalanan finansial mereka, baik yang terkait dengan pribadi maupun bisnis.
Nasabah Bank Saqu lebih dari 2,5 juta

Tercatat, sudah lebih dari 40 tahun, Bank Jasa Jakarta membangun reputasi sebagai perbankan yang sehat dan mengedepankan pendekatan personal. Hingga Desember 2024, bank mencatat total aset sebesar Rp13,11 triliun meningkat 16,91 persen (yoy). Pencapaian ini menjadi bukti kekuatan hubungan jangka panjang yang telah terjalin serta mencerminkan pondasi bisnis yang kokoh dan berkelanjutan.
Rekam jejak inilah yang menjadi landasan kuat bagi transformasi digital yang dilakukan Bank Jasa Jakarta. Apalagi, Bank Saqu telah meluncurkan aplikasi layanan perbankan digital di akhir 2023 sebagai bagian dari transformasi untuk lebih dekat dan relevan dengan kebutuhan nasabah individu.
“Dalam waktu singkat, kami telah dipercaya oleh lebih dari 2,5 juta nasabah—dan 40 persen di antaranya merupakan solopreneur. Ini menunjukkan keberhasilan kami dalam mendorong inklusi keuangan,” jelas Leo.
Kepercayaan nasabah terhadap Bank Saqu juga tercermin dalam Net Promoter Score (NPS) yang impresif mendekati 80 persen, yang menunjukkan tingkat loyalitas dan keinginan untuk merekomendasi produk dan layanan Bank Saqu.
Perubahan nama ini, lanjut Leo, menandai langkah baru dalam transformasi layanan Relationship Banking yang fokus melayani nasabah bisnis. “Ini merupakan bagian dari upaya Bank Saqu untuk terus tumbuh lebih cepat dengan menghadirkan produk dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Leo.