Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bansos dan Subsidi Upah Buat Orang Makin Rajin menabung 

Ilustrasi bansos/ Dok Kemensos
Ilustrasi bansos/ Dok Kemensos
Intinya sih...
  • Stimulus ekonomi bansos dan subsidi upah membuat masyarakat semakin rajin menabung di bank, dengan IMK naik 4,8 poin menjadi 83,8 pada Juni 2025.
  • Kenaikan harga sembako menyebabkan pelemahan IKK Juni 2025 sebesar 0,3 poin (MoM), tetapi penyaluran bansos mampu menopang daya beli rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah.
  • IKK kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan mencatatkan penguatan paling tinggi (+2,6 poin), sementara kelompok RT berpendapatan di atas Rp7 juta per bulan bertahan di atas level 100.

Jakarta, FORTUNE – Stimulus ekonomi berupa bantuan sosial (bansos) dan subsidi upah buat masyarakat semakin rajin menabung di bank. Hal itu terungkap dari data Indeks Menabung Konsumen (IMK) milik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada bulan Juni 2025 berada di level 83,8, menguat 4,8 poin dari posisi bulan sebelumnya.

Tak hanya itu, persentase responden yang menyatakan bahwa tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung tercatat meningkat menjadi 42,6 persen dari 39,8 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Perkembangan ini mencerminkan rencana dan intensitas menabung yang cenderung membaik. Sejalan dengan pemberian stimulus ekonomi seperti diskon tarif transportasi selama libur sekolah, bansos, dan subsidi upah yang membantu daya beli rumah tangga dalam jangka pendek,” ujar Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono di Jakarta, Selasa Malam (1/7). 

Sementara itu, penguatan juga terjadi pada komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 2,4 poin pada periode yang sama ke level 95,3. Sedangkan Indeks Intensitas Menabung (IIM) juga naik 7,2 poin ke level 72,4.

“Terkait dengan komponen IIM, sebanyak 73,3 persen responden survei konsumen dan perekonomian atau KP LPS menyatakan pernah menabung,” katanya.

Naiknya harga sembako buat indeks kepercayaan konsumen menurun 

Kementerian Sosial (Kemensos) melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) Atensi Yapi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebanyak 1.695 anak yatim, piatu, dan yatim piatu (Yapi) mendapatkan bantuan tersebut. (Dok. Pos IND)
Kementerian Sosial (Kemensos) melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) Atensi Yapi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebanyak 1.695 anak yatim, piatu, dan yatim piatu (Yapi) mendapatkan bantuan tersebut. (Dok. Pos IND)

Di sisi lain, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) menunjukan sedikit pelemahan pada bulan Juni 2025. IKK Juni 2025 tercatat sebesar 99,4, turun 0,3 poin (MoM). Perkembangan ini terjadi lantaran masih naiknya harga kebutuhan pokok di masyarakat.

Selain karena antara lain kenaikan harga sembako dan serapan lapangan kerja yang melandai, penurunan IKK juga dipengaruhi faktor lain seperti harga pupuk yang relatif masih tinggi. Memasuki akhir musim panen, anomali iklim yang melanda sejumlah wilayah juga berpengaruh pada hasil produksi panen, khususnya tanaman pangan.

Meski demikian, lanjut Seto, adanya penyaluran bantuan sosial (bansos) mampu menopang daya beli rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah. Selain itu, adanya perbaikan infrastruktur umum serta pemberian stimulus ekonomi menyambut periode libur sekolah turut berkontribusi untuk menahan IKK agar tidak turun lebih dalam.

Ditinjau berdasarkan pendapatan rumah tangga (RT), IKK sebagian kelompok RT mengalami pelemahan pada Juni 2025. Penurunan terbesar terjadi pada IKK kelompok RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta—Rp3 juta per bulan (-0,9 poin MoM), diikuti kelompok RT berpendapatan di atas Rp3 juta—Rp7 juta per bulan (-0,3 poin). 

Sementara itu, kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan justru mencatatkan penguatan paling tinggi (+2,6 poin). Khusus kelompok RT berpendapatan di atas Rp7 juta per bulan, IKK-nya tercatat konsisten bertahan di atas level 100 dengan penguatan sebesar 2,4 poin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us