Pemerintah Siap Kelola Komitmen Pendanaan US$20 Miliar Transisi Energi
Salah satunya lewat pembentukan holding subholding PLN.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah menyatakan siap mengelola transisi energi di tanah air, dengan komitmen pendanaan US$20 miliar, salah satunya melalui pembentukan holding dan subholding di PT PLN (Persero).
Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk berkoordinasi dan membangun sebuah platform dalam mendukung PLN melaksanakan mekanisme transisi energi. Menurut Sri Mulyani, terdapat komitmen sebesar 20 miliar dolar AS untuk berbagai proyek transisi energi di tanah air.
“Presiden meminta supaya para menteri berkoordinasi membangun sebuah platform yang waktu itu sudah diluncurkan oleh Bapak Presiden di G20,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip di laman Setpres, Rabu (1/2).
Langkah tersebut penting untuk mendukung Indonesia mendukung pencapaian energi nol bersih.
Pembentukan perusahaan holding dan induk PLN
Pemerintah mendukung pembentukan induk perusahaan (holding) dan anak induk perusahaan (subholding) di PT PLN (Persero).
“Jadi untuk pembentukan holding subholding menurut saya tidak ada halangan dari sisi perpajakan, bahkan kita akan mendukung,” ujar Sri Mulyani.
Pemerintah juga menyetujui berbagai hal yang dibutuhkan dari sisi perpajakan terkait pembentukan induk dan anak induk perusahaan di PLN.
“Dari sisi treatment PPN, PPh, dan kemudian penggunaan nilai buku itu kita dukung dan sudah ada peraturan yang melandasinya,” ujarnya.
Regulasi
Sri Mulyani juga menambahkan bahwa Presiden juga meminta jajarannya untuk menyusun regulasi sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Dibutuhkan suatu peraturan untuk melandasi itu supaya bisa berjalan secara kredibel dan baik. Itu yang tadi Presiden minta supaya kita menyusun,” kata Menkeu.
Peresmian holding dan subholding PLN
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pembentukan subholding PLN akan membuat proses bisnis menjadi efektif seiring dengan optimalisasasi yang dikonsolidasikan ke sejumlah anak usaha.
“Dengan program holding subholding ini bisnis proses akan lebih efektif dan efisien, utilisasi aset lebih optimal,” katanya.
PLN sendiri akan menjadi holding dengan empat subholding, yakni PLN Energi Primer Indonesia, PLN Nusantara Power (Generation Company 1), PLN Indonesia Power (Generation Company 2) dan PLN ICON Plus. Masing-masing akan memiliki peran strategis dalam pengelolaan aset negara yang selama ini menjadi lini depan operasional PLN dalam melistriki nusantara.
Menurutnya, PLN terus melakukan transformasi untuk mengoptimalisasi fungsi PLN sebagai jantungnya Indonesia, mengelola usaha ketenagalistrikan. "Dengan mengubah proses bisnis menjadi lebih lincah, cepat, dan trengginas serta memastikan elektrifikasi berjalan secara lancar dan menjadi pioneer dalam energi listrik berwawasan lingkungan di masa depan,” kata Darmawan.