BFI Finance Kantongi Kredit Rp2 Triliun dari BNI untuk Modal Kerja

- Pada semester I-2025, BFI Finance mencatat laba bersih Rp762,2 miliar, pendapatan total Rp3,3 triliun, dan piutang pembiayaan dikelola Rp25,6 triliun.
- Total aset perusahaan naik 4,3 persen menjadi Rp25,3 triliun hingga Juni 2025. Saham BFIN turun 10 poin atau 1,14 persen hari ini.
Jakarta, FORTUNE - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) resmi mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp2 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Fasilitas pinjaman yang diteken pada 21 Agustus 2025 ini akan digunakan untuk memperkuat modal kerja usaha pembiayaan perusahaan.
Direktur BFI Finance, Sudjono, menjelaskan bahwa fasilitas tersebut merupakan kredit modal kerja yang memiliki jangka waktu maksimum hingga 48 bulan.
“Fasilitas kredit diperuntukkan untuk modal kerja usaha pembiayaan,” jelas Sudjono dalam keterbukaan informasi yang dikutip pada Jumat (22/8).
Langkah ekspansi ini sejalan dengan kinerja keuangan BFIN yang solid sepanjang semester I-2025. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp762,2 miliar, angka yang tercatat tumbuh 11,1 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).
Peningkatan laba tersebut ditopang oleh pendapatan yang juga bertumbuh. Total pendapatan BFI Finance mencapai Rp3,3 triliun atau naik sebesar 6,2 persen (YoY) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Dari sisi operasional, perusahaan multifinansial ini juga sukses meningkatkan piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) menjadi Rp25,6 triliun. Realisasi ini naik 14,2 persen (YoY), didukung oleh penyaluran pembiayaan baru yang melesat 19,9 persen menjadi Rp10,9 triliun selama periode Januari hingga Juni 2025.
Rapor positif hingga 30 Juni 2025 juga tecermin pada kenaikan total aset sebesar 4,3 persen (YoY) menjadi Rp25,3 triliun.
Pada kuartal II-2025, BFI Finance telah menyelesaikan pembagian dividen total senilai Rp902,4 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa yang digelar pada 8 Mei lalu.
Sementara itu, pada perdagangan saham hari ini, Jumat (22/8), saham BFIN tercatat melemah 10 poin atau 1,14 persen ke level Rp865 per saham. Meskipun demikian, dalam sebulan terakhir, saham BFIN telah menguat 95 poin atau 12,34 persen.