Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BlackRock hingga Vanguard Tambah Kepemilikan Saham di BBRI

ilustrasi Teller bank BRI (bri.co.id)
ilustrasi Teller bank BRI (bri.co.id)
Intinya sih...
  • Perusahaan AS seperti BlackRock, Vanguard, dan JPMorgan Chase & Co. meningkatkan kepemilikan saham di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sepanjang kuartal II/2025.
  • Strategi BRI jaga fundamental kinerja dengan peluncuran "BRIvolution Initiatives Phase 1 - Kicking Off a New Horizon" untuk memperkuat daya saing dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder BRI.
  • BRI memiliki customer base lebih dari 220 juta rekening simpanan, serta jaringan terluas di Indonesia dengan lebih dari 6 ribu unit kerja, 742 ribu unit e-channel, lebih dari 10 ribu ATM dan 9 ribu Cash Recycling Machine (CRM).

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan-perusahaan investasi Amerika Serikat (AS) seperti BlackRock, Vanguard, dan JPMorgan Chase & Co. tercatat secara sistematis meningkatkan kepemilikan saham di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) sepanjang kuartal II/2025.

Data Bloomberg, kepemilikan BlackRock terhadap saham BBRI naik dari 2,34 miliar saham di akhir kuartal II menjadi 2,36 miliar saham pada awal Juli 2025. BlackRock telah secara konsisten menambah posisinya sejak Desember 2024, saat kepemilikannya sebesar 2,18 miliar saham, dan mencapai 2,32 miliar di akhir kuartal I/2025.

Investor global lainnya, Vanguard Group, melanjutkan tren positifnya dengan menambah sekitar 91 juta saham BBRI di paruh pertama tahun 2025. Hingga akhir kuartal II, Vanguard tercatat menduduki posisi pemegang saham asing terbesar dengan total kepemilikan mencapai 3,09 miliar saham BBRI.

Sebelumnya diberitakan JP Morgan juga kembali agresif di kuartal II/2025. Dari April hingga Juni, mereka kembali membeli 117,42 juta lembar saham, sehingga total kepemilikannya JP Morgan di BBRI kini mencapai 1,54 miliar saham.

Ini strategi BRI jaga fundamental kinerja

Aplikasi BRImo (Dok. Bank BRI)
Aplikasi BRImo (Dok. Bank BRI)

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menyatakan, optimisme investor institusi global mengoleksi saham BBRI tak terlepas kepercayaan mereka terhadap strategi dan fundamental Perseroan. 

Salah satu strategi BRI untuk menjaga fundamental kinerja yang berkelanjutan adalah dengan diluncurkannya “BRIvolution Initiatives Phase 1 – Kicking Off a New Horizon” sebagai bagian dari langkah akseleratif dalam transformasi bisnis.

“Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi berkelanjutan untuk memperkuat daya saing dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder BRI. Transformasi ini bukan sekadar perubahan sistem, tapi juga perubahan cara berpikir,” ujar Hery melalui keterangan resmi di Jakarta, (14/7).

Peluncuran inisiatif ini, lanjut Hery, menandai komitmen kuat BRI dalam membangun masa depan perbankan yang adaptif dan berbasis nilai. Peluncuran fase pertama BRIvolution ini juga menjadi fondasi awal dari rangkaian transformasi berkelanjutan yang akan dijalankan BRI, seiring dengan upaya perusahaan untuk menjawab dinamika industri keuangan dan kebutuhan nasabah yang terus berkembang.

Customer base BRI tembus 220 juta

Bri, menabung, perbankan
BRI Branch Office Kendal menyelenggarakan program Gemar Menabung yang diikuti murid-murid TK Kemala Bhayangkari Cabang Kendal. (Dok. BRI)

Untuk menghadapi peluang dan tantangan pasar kedepan, BRI sendiri memiliki fondasi yang kuat dengan memiliki lebih dari 36 ribu tenaga pemasar, customer base lebih dari 220 juta rekening simpanan. 

BRI juga memiliki jaringan terluas, dengan lebih dari 6 ribu unit kerja (Kantor Cabang hingga BRI Unit), dan mengoperasikan lebih dari 742 ribu unit e-channel, lebih dari 10 ribu unit ATM dan 9 ribu unit Cash Recycling Machine (CRM) di seluruh Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia. Penetrasi layanan ke pelosok negeri juga diperluas melalui jaringan AgenBRILink yang telah mencapai lebih dari 1,19 juta agen dan menjangkau lebih dari 67 ribu desa.

Seperti diketahui hingga Kuartal I 2025, di tengah dinamika ekonomi global yang penuh dengan tantangan BRI Group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan asset tumbuh 5,49 persen secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp2.098,23 triliun. 

Pertumbuhan tersebut didorong penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen (yoy). Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun dengan porsi dana murah (CASA) mencapai 65,77 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us