Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BNC Balikan Rugi jadi Laba Rp276 Miliar di Semester I-2025

BNC Foto 1.jpg
Ilustrasi Nasabah Bank Neo Commerce/dok BNC
Intinya sih...
  • BNC membukukan laba bersih Rp276,05 miliar di Semester I-2025, berbalik dari rugi bersih Rp6,16 miliar tahun sebelumnya.
  • Kredit BNC turun 10,3%, namun kualitas aset menunjukkan perbaikan dengan NPL gross turun dari 3,88% menjadi 3,10%.
  • DPK BNC menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan giro sebesar 44,7%, mencerminkan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap layanan transaksi dan pengelolaan dana BNC.

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mampu memperbaiki kinerja pada semester I-2025 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp276,05 miliar. Capaian ini berbalik tajam dari rugi bersih Rp6,16 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Eri Budiono mengungkapkan, pencapaian laba ini didorong oleh peningkatan efisiensi operasional yang tercermin dari penurunan rasio BOPO menjadi 84,81 persen di Semester 1 2025, dari 100,27 persen di posisi yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio Cost to Income (CIR) juga menunjukkan perbaikan menjadi 29,95 persen dari sebelumnya 32,04 persen.

"Fokus kami terhadap pengembangan aset secara sehat dan terdiversifikasi, perbaikan manajemen risiko dan efisiensi operasional telah memberikan hasil yang menggembirakan," kata Eri melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (31/7).

Lebih selektif, kredit BNC turun 10,3%

BNC.jpg
Kantor cabang BNC (Dok. Bank Neo Commerce)

Sementara itu, penyaluran kredit BNC tercatat terkoreksi 10,3 persen (yoy) dari Rp9,02 triliun menjadi Rp8,09 triliun di semester I-2025. Meski demikian, kualitas aset BNC menunjukkan perbaikan yang baik, yang mana rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun dari 3,88 persen pada Juni 2024 menjadi 3,10 persen di Juni 2025. Serta untuk NPL net turun dari 1,28 persen menjadi 0,32 persen.

Eri menyebut fokus bank adalah tetap pada pertumbuhan yang sehat, berkelanjutan dengan prinsip kehati-hatian mengingat kondisi ekonomi yang masih penuh dinamika.

“Kami tetap melakukan upaya pertumbuhan dari sisi bisnis secara pruden dan terdiversifikasi sebagai upaya untuk meningkatkan aset dan penyaluran kredit. Dalam situasi ekonomi yang masih banyak tantangan ini, BNC berusaha untuk meningkatkan ekspansi bisnis," kata Eri.

Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) juga masih menunjukkan tren positif yang ditandai dengan pertumbuhan giro yang meningkat sebesar 44,7 persen (yoy) menjadi Rp686,97 miliar. Eri mengklaim peningkatan ini mencerminkan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap layanan transaksi dan pengelolaan dana BNC.

Meski demikian, secara total DPK sedikit terkoreksi dari Rp14,76 triliun di akhir Juni 2024, menjadi Rp13,33 triliun di Juni 2025.

“Kami sedang menyiapkan berbagai produk dan layanan yang semakin komprehensif untuk menjawab berbagai kebutuhan finansial masyarakat," kata Eri.

Modal inti dan ekuitas BNC juga terus tumbuh, masing-masing menjadi Rp3,67 triliun dan Rp3,89 triliun di akhir Semester I 2025. Eri menyebut tren ini menunjukkan posisi permodalan Bank yang semakin kuat, didukung oleh rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 41,27 persen. Peningkatan permodalan bank sejalan dengan pertumbuhan laba bank secara organik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us