Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cara Hidup dari Dividen Saham, Bisakah Wujudkan Financial Freedom?

Cara hidup dari dividen saham .png
Ilustrasi financial freedom dari dividen saham (unsplash.com/micheile henderson)
Intinya sih...
  • Dividen saham adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham, biasanya dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun.
  • Untuk hidup dari dividen saham, investor perlu menghitung jumlah kebutuhan hidup per bulan dan menyesuaikannya dengan nilai dividen yang bisa diperoleh dari portofolio sahamnya.
  • Langkah awal untuk hidup dari dividen saham antara lain memilih saham dengan rekam jejak dividen konsisten, menghitung dividend yield, reinvestasi dividen di awal, dan diversifikasi untuk menurunkan risiko.

Banyak orang bercita-cita untuk mencapai financial freedom, yakni kondisi ketika seseorang dapat hidup nyaman tanpa harus bekerja aktif lagi. Salah satu jalan menuju kebebasan finansial tersebut adalah melalui dividen saham.

Strategi investasi satu ini semakin populer, khususnya di kalangan investor ritel yang ingin meraih penghasilan pasif jangka panjang. 

Namun, bagaimana sebenarnya cara hidup dari dividen saham? Apakah benar seseorang bisa menggantungkan kebutuhan hidup dari pembagian laba perusahaan? Simak penjelasannya berikut ini! 

Apa Itu dividen saham?

Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Pembagian ini biasanya dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Ada dua jenis dividen yang umum dikenal, yakni dividen tunai dan dividen saham.

Dalam konteks meraih penghasilan pasif, yang paling relevan adalah dividen tunai, di mana investor akan menerima uang secara langsung ke rekening efeknya, berdasarkan jumlah lembar saham yang dimiliki.

Nah, penghasilan dari dividen inilah yang menjadi sumber dana utama bagi mereka yang memilih untuk hidup dari investasi saham. Berbeda dengan jual-beli saham yang berfokus pada capital gain, strategi ini lebih menekankan pada stabilitas arus kas yang diterima secara berkala. 

Bisakah hidup dari dividen saham?

Secara prinsip, Anda memang bisa hidup dari dividen saham. Namun, hal ini sangat bergantung jumlah saham yang dimiliki, imbal hasil dividen (dividend yield), dan total kebutuhan hidup per bulan atau per tahun.

Untuk bisa sepenuhnya hidup dari dividen, seorang investor perlu menghitung dengan cermat berapa jumlah kebutuhan hidup per bulan, lalu menyesuaikannya dengan nilai dividen yang bisa diperoleh dari portofolio sahamnya.

Sebagai contoh, jika kebutuhan hidup Anda adalah Rp10 juta per bulan atau Rp120 juta per tahun, maka portofolio saham Anda harus mampu menghasilkan dividen minimal sebesar itu setiap tahunnya. Jika Anda berinvestasi di saham dengan rata-rata imbal hasil dividen sebesar 6% per tahun, maka diperlukan portofolio senilai sekitar Rp2 miliar agar dividen yang diterima bisa menutup seluruh kebutuhan hidup Anda.

Cara hidup dari dividen saham

Nah, untuk mencapai kondisi tersebut, berikut beberapa langkah awal yang bisa Anda ikuti:

1. Pilih saham dengan rekam jejak dividen konsisten

Pilih perusahaan yang memiliki kinerja keuangan stabil dan rutin membagikan dividen dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir. Perusahaan sektor perbankan, energi, dan barang konsumsi umumnya menjadi favorit karena cenderung memiliki laba stabil.

Contoh saham-saham berdividen yang sering masuk radar investor, antara lain:

  • Bank BCA (BBCA)

  • Bank Mandiri (BMRI)

  • Telkom Indonesia (TLKM)

  • Astra International (ASII)

  • PTBA (Bukit Asam)

2. Hitung dividend yield

Dividend yield adalah rasio antara jumlah dividen yang dibayarkan per saham terhadap harga saham. Misalnya, jika sebuah saham dibanderol Rp1.000 dan membagikan dividen Rp80, maka yield-nya adalah 8%.

Saham dengan yield tinggi memang menarik, namun perlu diimbangi dengan fundamental perusahaan yang sehat. Jangan tergoda dengan yield besar dari perusahaan yang kinerjanya merosot.

3. Reinvestasi dividen di awal

Bagi investor pemula, reinvestasi dividen bisa mempercepat akumulasi kekayaan. Alih-alih digunakan untuk konsumsi, dividen yang diterima digunakan kembali untuk membeli saham baru, sehingga efek compounding semakin besar.

Contohnya, Anda menerima Rp5 juta dividen dan langsung membeli saham lagi, maka tahun berikutnya Anda akan memperoleh dividen lebih banyak, tanpa menyetor dana tambahan.

4. Diversifikasi untuk menurunkan risiko

Jangan hanya bergantung pada satu emiten. Diversifikasi portofolio Anda ke dalam beberapa sektor agar risiko terdistribusi dengan lebih baik. Tujuan utamanya adalah mengamankan arus kas dari dividen yang stabil dan tidak terlalu terguncang oleh kondisi ekonomi tertentu.

Risiko yang perlu diwaspadai dari dividen saham

Hidup dari dividen saham adalah salah satu strategi paling masuk akal untuk mencapai financial freedom. Tetapi meski terdengar menggiurkan, hidup dari dividen bukan tanpa risiko. Beberapa hal yang perlu dicermati di antaranya:

  • Perusahaan bisa sewaktu-waktu tidak membagikan dividen, terutama saat laba turun.

  • Harga saham fluktuatif, sehingga nilai portofolio bisa menyusut drastis dalam kondisi pasar yang buruk.

  • Perubahan kebijakan fiskal atau perpajakan yang bisa memengaruhi besaran dividen.

Oleh karena itu, perencanaan finansial yang matang dan konsultasi dengan penasihat keuangan tetap diperlukan. Dengan perencanaan yang matang, pemilihan saham yang tepat, dan disiplin dalam mengelola investasi, Anda bisa membangun sumber penghasilan pasif yang andal di masa depan.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us