Mengenal Apa Itu Rasio Pajak dan Cara Menaikkannya
Salah satu indikator mengukur penerimaan pajak negara
Berbicara tentang pendapatan negara, pajak menjadi salah satu sumber penghasilan negara melalui sejumlah biaya yang harus dibayar oleh wajib pajak. Untuk bisa mengukur penerimaan pajak, Rasio Pajak masuk ke dalam salah satu indikatornya.
Rasio pajak adalah salah satu ukuran untuk menilai kinerja penerimaan pajak dalam suatu negara. Meskipun bukan satu-satunya indikator untuk mengukur kinerja pajak, rasio pajak masih banyak diandalkan sebagai alat ukur secara umum.
Lantas, apa itu rasio pajak dan fungsinya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Pengertian rasio pajak
Dilansir Investopedia, rasio pajak adalah alat ukur penerimaan pajak dengan mengukurnya bersama Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun yang sama. Artinya, perhitungan antara penerimaan pajak dengan PDB merupakan rasio pajak sebuah negara. Untuk bisa melihat PDB sebuah negara, Anda cukup mentotalkan nilai barang dan jasa dan menguranginya dengan nilai barang dan jasa dalam produksi.
Di Indonesia, rasio pajak dapat dilihat dari arti luas dan sempitnya. Dalam arti luas, rasio pajak merupakan perbandingan total nilai penerimaan pajak pusat, pertambangan minerba, dan Sumber Daya Alam (SDA) migas dengan PDB.
Di sisi lain, rasio pajak dalam arti sempit adalah perbandingan nilai penerimaan pajak pusat dengan PDB nominal.
Fungsi rasio pajak
Setelah mengetahui apa itu rasio pajak dari pengertiannya, rasio pajak ternyata fungsi yang berguna bagi sistem perpajakan sebuah negara. Berikut beberapa fungsi rasio pajak.
1. Melihat dan mengukur gambaran umum penerimaan pajak negara
Fungsi utama rasio pajak adalah untuk melihat penerimaan pajak negara secara garis besar. Dengan melakukan penghitungan tersebut, Anda bisa melihat bagaimana kondisi sebuah negara memperoleh pendapatan melalui penerimaan pajaknya. Sederhananya, makin tinggi hasil yang didapatkan, maka kinerja pajaknya sudah baik begitu pun sebaliknya.
2. Melihat kesejahteraan masyarakat
Seperti yang diketahui, pajak berperan besar dalam pembangunan sebuah negara. Dengan rasio pajak, Anda bisa mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Logikanya, penerimaan pajak yang tinggi diikuti dengan pendapatan masyarakat yang juga tinggi.
3. Indikator untuk menentukan arah kebijakan pajak
Dalam mengatur regulasi perpajakan, negara tentunya akan melihat penerimaan pajak tahun-tahun sebelumnya. Rasio pajak menjadi salah satu indikator yang juga turut berperan di sana. Dengan melihat perbandingan rasio pajak dari tahun ke tahun, pemerintah bisa menentukan arah kebijakan pajak untuk meningkatkan pendapatan negara.
Cara menaikkan rasio pajak
Dari informasi sebelumnya, rasio pajak menjadi alat ukur penerimaan pajak yang juga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Jika dibandingkan dengan negara lain, rasio pajak di Indonesia berada di 10 persen. Dari angka tersebut, rasio pajak memiliki potensi untuk bisa naik.
Dilansir Investopedia, sebuah negara dapat dikatakan sejahtera bila rasio pajaknya melebihi 15 persen. Maka dari itu, menaikkan rasio pajak menjadi salah cara untuk menambah kas negara.
Untuk bisa mengusahakan rasio pajak naik, tidak cukup hanya dengan meminta masyarakat membayar pajak tepat waktu. Peningkatan ekonomi menjadi salah satu cara yang bisa menaikkan rasio pajak.
Saat perekonomian maju dan pendapatan masyarakat meningkat, kebutuhan akan fasilitas dan layanan pemerintah juga meningkat. Dari situ, pemerintah bisa menaikan rasio pajak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Hal sama juga bisa diwujudkan juga dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.
Itulah informasi mengenai apa itu rasio pajak yang berperan dalam penerimaan pajak negara. Dapat disimpulkan, rasio pajak yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan negara berdampak pada pemerataan pembangunan.