Bank sentral dan Bank Umum merupakan dua jenis bank yang umum ditemui di Indonesia. Kedua jenis bank tersebut sama-sama diakui sebagai lembaga keuangan dan beroperasi sesuai ketentuan atau perundang-undangan yang berlaku.
Meskipun termasuk perbankan, kedua jenis bank tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Tidak sedikit masyarakat yang masih keliru mengenali antara bank sentral dan bank umum.
Lantas, apa saja perbedaan bank sentral dan bank umum? Berikut sejumlah perbedaan yang bisa dikenali.
Jumlah
Salah satu perbedaan bank sentral dan bank umum yang mudah untuk dikenali adalah jumlahnya.
Setiap negara memiliki bank sentralnya masing-masing. Biasanya, jumlahnya hanya ada satu di setiap negara. Di Indonesia, bank sentralnya adalah Bank Indonesia.
Berkedudukan di ibu kota negara Indonesia, kantor cabangnya tersebar di setiap wilayah.
Berbeda dengan bank sentral, bank umum memiliki jumlah yang lebih banyak. Bank umum terbagi menjadi dua, yaitu bank umum konvensional dan bank umum syariah.
Ada banyak bank umum yang mudah dijumpai masyarakat. Contohnya, bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan lain sebagainya.
Tugas
Dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya, bank sentral memegang peranan penting dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi negara.
Sebagai pusat dari lembaga perbankan, bank sentral bertugas dalam mengendalikan, mengoperasikan, mengatur, dan mengarahkan struktur perbankan dan moneter.
Sementara itu, bank umum berfungsi dalam menyediakan layanan keuangan. Salah satunya sebagai penyalur dana masyarakat. Bentuknya bisa berupa kredit atau fasilitas lainnya, seperti transaksi valas, deposito, dan lain-lain.
Selain itu, bank umum seringkali berperan sebagai tempat penyimpanan uang dan aset masyarakat yang aman.
Kewenangan
Perbedaan bank sentral dan bank umum lainnya terletak pada kewenangannya dalam aktivitas ekonomi.
Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, serta mengatur dan menjaga sistem pembayaran.
Dalam menetapkan kebijakan moneter, Bank Indonesia bisa menggunakan empat elemen untuk pengendalian moneter, seperti operasi pasar terbuka, tingkat diskonto, cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.
Di sisi lain, bank umum tidak memiliki kuasa dalam membuat kebijakan keuangan negara. Mereka lebih fokus dalam menyediakan jasa keuangan pada masyarakat umum.
Aturan yang telah dibuat bank sentral juga harus diikuti oleh bank umum.
Kedudukan
Perbedaan lainnya juga bisa dilihat dari kedudukan antara dua lembaga keuangan tersebut. Bank sentral merupakan lembaga negara yang berdiri secara independen atau tidak terikat dengan lembaga lainnya.
Berbeda halnya dengan bank umum yang melibatkan berbagai pihak untuk bisa melaksanakan kegiatan operasionalnya.
Kepemilikan atas bank umum bisa dimiliki oleh pemerintah, swasta, atau pihak asing. Maka dari itu, kedudukan bank umum berada di bawah bank sentral.
Hubungan dengan masyarakat
Biasanya, bank sentral tidak langsung berhubungan dengan masyarakat, sehingga aksesnya terbatas. Lembaga keuangan ini lebih berfokus pada sektor moneter.
Lain halnya dengan bank umum yang memberikan akses yang terbuka secara luas ke berbagai layanan keuangan yang ditawarkan kepada masyarakat.
Demikian beberapa perbedaan bank sentral dan bank umum yang bisa dikenali lewat faktor pembedanya. Semoga bermanfaat!