Daftar Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia 2025, Siapa Saja?

- Direksi dan komisaris Garuda Indonesia diganti dalam RUPSLB
- Wamildan Tsani Panjaitan tetap menjadi Direktur Utama, sementara posisi lainnya diisi oleh nama-nama baru
- Kinerja positif pada kuartal I 2025 menunjukkan pemulihan bisnis aviasi nasional yang konkret
Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) resmi melakukan perombakan jajaran direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin, (30/6). Penggantian jajaran direksi terbaru Garuda Indonesia menandai fase baru dalam perjalanan transformasi maskapai pascarestrukturisasi.
Proses pergantian manajemen berlangsung dari sore hingga malam dan menghasilkan keputusan penting terkait masa depan perusahaan. Hampir seluruh posisi direktur diganti, kecuali posisi direktur utama yang tetap dijabat oleh Wamildan Tsani Panjaitan.
Beberapa nama baru pun muncul mengisi posisi strategis, menggantikan direktur sebelumnya yang telah menyelesaikan masa tugasnya. Siapa saja? Simak daftar lengkap jajaran direksi terbaru Garuda Indonesia.
Direktur utama tetap, direksi lain diganti
Wamildan Tsani Panjaitan tetap dipercaya memimpin maskapai pelat merah ini. Ia menjadi figur sentral dalam upaya restrukturisasi, efisiensi operasional, serta pemulihan kinerja pasca-pandemi COVID-19. Dalam pernyataan resminya, Wamildan menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran sebelumnya atas kontribusi mereka.
“Bapak dan Ibu sekalian telah meletakkan landasan yang kokoh bagi proses restrukturisasi Garuda Indonesia dan pemulihan kinerja perusahaan,” ujarnya.
Sementara itu, posisi lainnya mengalami penyegaran. Berikut nama-nama direksi baru Garuda Indonesia berdasarkan hasil keputusan RUPSLB:
Direktur Operasi: Dani Haikal Irawan
Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim
Direktur Teknik: Mukhtaris
Direktur Human Capital & Corporate Service: Eksitarino Irianto
Empat nama tersebut menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, dan Rahmat Hanafi.
Susunan komisaris Garuda Indonesia turut diperbarui
Tidak hanya di tingkat direksi, posisi Dewan Komisaris juga mengalami penyesuaian. Fadjar Prasetyo dipercaya sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Ia didampingi oleh Glenny Kairupan dan Chairal Tanjung sebagai komisaris, serta Mawardi Yahya yang menempati posisi Komisaris Independen.
Perombakan ini juga mencakup pemberhentian dengan hormat bagi Timur Sukirno dan Prasetio dari jajaran komisaris. Perubahan struktur pengawasan ini diharapkan mampu memberikan panduan dan kontrol yang lebih solid terhadap operasional dan kebijakan perusahaan.
Peran Dewan Komisaris menjadi semakin signifikan, terutama dalam memastikan seluruh keputusan direksi tetap berada dalam koridor tata kelola perusahaan yang baik serta sesuai regulasi pasar modal.
Tunjukkan kinerja positif pada Awal 2025
Pergantian manajemen dilakukan di tengah kinerja positif yang ditunjukkan Garuda Indonesia sepanjang kuartal I 2025. Pendapatan dari penerbangan charter atau tidak berjadwal melonjak hingga 92,88 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara total, pendapatan operasional konsolidasian mencapai US$723,56 juta atau sekitar Rp11,73 triliun, tumbuh 1,63 persen secara tahunan.
Dalam tiga bulan pertama 2025, Garuda Indonesia Group berhasil melayani 5,13 juta penumpang. Jumlah tersebut terdiri atas 2,65 juta penumpang yang menggunakan layanan Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang dari anak usahanya, Citilink. Data ini menunjukkan bahwa pemulihan bisnis aviasi nasional mulai menunjukkan hasil yang konkret. Perusahaan pun optimistis bisa mempertahankan momentum ini dengan dukungan tim manajemen yang baru.
Formasi direksi baru dinilai membawa kombinasi pengalaman dan keahlian yang menjanjikan. Eksitarino Irianto, misalnya, memiliki rekam jejak di bidang pengelolaan sumber daya manusia dan layanan korporasi, yang menjadi kunci dalam membangun organisasi yang sehat dan berdaya saing.
Reza Aulia Hakim diharapkan dapat memperkuat strategi penjualan dan pemasaran di tengah persaingan industri penerbangan yang makin ketat. Dani Haikal Irawan dipercaya mampu meningkatkan efisiensi operasional dan keselamatan penerbangan, sementara Mukhtaris mengemban peran penting dalam menjaga keandalan teknis armada.
Melalui perubahan menyeluruh ini, Garuda Indonesia berharap dapat mempercepat agenda transformasi bisnis, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkuat posisinya sebagai maskapai nasional yang kompetitif di kancah global.