Gemar Menabung Sejak Dini, Total Simpanan Pelajar Tembus Rp32 Triliun

- Total simpanan pelajar di perbankan mencapai lebih dari Rp 32 triliun dari 59 juta pemilik tabungan pelajar di seluruh Indonesia.
- OJK mendorong budaya menabung untuk pelajar dengan nilai-nilai Pramuka, seperti hidup hemat dan disiplin.
- Total Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh 6,96 persen (yoy) pada Juni 2025 menjadi Rp9.329 triliun, dengan produk giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 10,35%, 6,84%, dan 4,19% secara tahunan.
Jakarta, FORTUNE – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengungkapkan total nilai simpanan pelajar di perbankan mencapai lebih dari Rp 32 triliun. Nilai ini terhimpun dari 59 juta pemilik tabungan pelajar di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan mahendra pada kegiatan LIKE IT 2025 bertepatan dengan Hari Pramuka Nasional dan diikuti oleh sekitar 3.000 anggota Pramuka Berkebutuhan Khusus Tingkat Nasional. Kegiatan ini diselenggarakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Pramuka Cibubur, Jakarta Timur.
"Simpanan pelajar, yaitu tabungan yang diberikan kepada anak-anak usia sekolah itu, saat ini seperti tidak bisa dipercaya, nilainya sudah mencapai Rp 32 triliun lebih," kata Mahendra di Jakarta, Kamis (14/8).
OJK dorong budaya menabung untuk pelajar

Mahendra menambahkan, nominal dana yang tersimpan dari masing-masing rekening pelajar beragam , ada yang berjumlah banyak dan ada yang simpanan di rekeningnya masih kosong. Untuk itu, pihaknya mendorong para pelajar untuk terus meningkatkan budaya menabung.
Menurutnya, kebiasaan menabung sangat erat dengan nilai-nilai yang ditanamkan dalam gerakan Pramuka, seperti hidup hemat dan disiplin. Para pelajar bisa mulai budaya menabung dengan menyisihkan sebagian uang saku atau pemberian orang tua sebelum menggunakannya.
“Dalam semangat menabung, adik-adik diajarkan, diberikan nilai untuk bisa hidup dengan berhemat," kata Mahendra.
Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat masih tumbuh sebesar 6,96 persen (yoy) pada Juni 2025 menjadi Rp9.329 triliun. Dari nilai itu, produk giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 10,35 persen, 6,84 persen, dan 4,19 persen secara tahunan.