Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba BRI Terkontraksi 11,25% jadi Rp26,53 triliun, Ini Indikatornya

IMG-20250703-WA0000.jpg
Potret kantor BRI Cabang Pringsewu. (Dok. BRI).
Intinya sih...
  • Laba bersih BRI terkontraksi 11,25% menjadi Rp26,53 triliun pada semester I-2025
  • Kredit BRI naik 6%, DPK tumbuh 6,7%, total aset tumbuh 6,5%
  • Pendapatan selain bunga tumbuh 10,6%, CoF membaik menjadi 3,6% pada akhir semester I-2025

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkan laba bersih senilai Rp26,53 triliun atau terkontraksi 11,25 persen (yoy) pada semester I-2025.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menyatakan, untuk menghadapi dinamika bisnis dan menjaga keberlanjutan pertumbuhan, BRI menjalankan inisiatif strategis yang diprioritaskan pada aspek penguatan retail funding dan peningkatan kualitas aset.

"Di sisi lain BRI juga akan memperkuat dominasi bisnis payroll, serta meningkatkan bisnis segmen menengah dan mengakselerasi pertumbuhan segmen commercial,” kata Hery melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (31/7).

Meski demikian, pendapatan selain bunga dari bank dengan kode saham BBRI ini juga masih tumbuh 10,6 persen (yoy) mencapai Rp26,7 triliun. Pre-Provision Operating Profit (PPOP) juga tercatat meningkat 2,2 persen (yoy) menjadi Rp58,3 triliun, mencerminkan solidnya pendapatan operasional BRI.

Kredit BRI naik 6%, DPK tumbuh 6,7%

Bri, menabung, perbankan
BRI Branch Office Kendal menyelenggarakan program Gemar Menabung yang diikuti murid-murid TK Kemala Bhayangkari Cabang Kendal. (Dok. BRI)

Sementara itu, total aset BRI tumbuh 6,5 persen (yoy) menjadi Rp2.106,4 triliun. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,0 persen (yoy) menjadi Rp1.416,6 triliun. Hery menjelaskan, dari total kredit yang disalurkan tersebut, segmen UMKM mengambil porsi 80,32 persen.

Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu mengungkapkan bahwa kedisiplinan dalam pengelolaan likuiditas terus menjadi fondasi utama bagi BRI dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memastikan struktur pendanaan yang optimal.

“Cost of Fund (CoF) tercatat membaik menjadi 3,6 persen pada akhir semester I 2025. Di sisi lain, efisiensi pendanaan juga terlihat dari tingkat Cost of Deposit (CoD) yang berhasil dijaga di level 3,0 persen," kata Dyah.

Kinerja himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga menunjukkan peningkatan yang solid, didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang terus menguat. Total DPK secara konsolidasi tercatat tumbuh 6,7 persen (yoy) menjadi Rp1.482,1 triliun.

Porsi CASA juga meningkat menjadi 65,5 persen dari total DPK. Pertumbuhan CASA mencapai 10,6 persen (yoy), didorong oleh kenaikan dana giro yang tumbuh 16,1persendan tabungan tumbuh 6,8 persen (yoy).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us