Leasing Andalkan Pameran Otomotif Dongkrak Penyaluran Kredit

- Pameran otomotif diharapkan dapat mendongkrak industri otomotif yang mengalami defisit penjualan sepanjang semester pertama 2025.
- Perusahaan pembiayaan seperti PT Mandiri Utama Finance (MUF) dan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) optimistis bahwa pameran otomotif dapat memberikan dampak positif terhadap gairah pasar dan penyaluran pembiayaan mobil baru.
- Kedua perusahaan pembiayaan tersebut mencatat kontribusi pembiayaan mobil masih menjadi porsi terbesar dari total pembiayaan yang disalurkan, dan berencana untuk memaksimalkan penyaluran pembiayaan mobil baru dengan adanya gelaran event di semester II-2025.
Jakarta, FORTUNE - Ajang pameran otomotif dalam negeri diyakini bisa menggairahkan kembali penjualan kendaraan dan penyaluran kredit di tengah lesunya pasar otomotif saat ini.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat sepanjang Januari-Juni 2025, total penjualan mobil wholesales turun 8,6 persen year on year (yoy) menjadi 374.740 unit. Sementara penjualan mobil secara ritel turun 9,7 dibandingkan semester I tahun lalu menjadi 390.467 unit.
Tertekannya kinerja penjualan mobil yang berlangsung selama semester I 2025 ini juga berimbas ke pembiayaan kredit mobil multifinance atau leasing. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sektor leasing mencatat pembiayaan mobil baru pada Januari–April 2025 sebanyak Rp149,6 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp150,6 triliun .
PT Mandiri Utama Finance (MUF), mengatakan ajang pameran seperti Indonesia Motor Show (IMS) dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dapat menggairahkan pasar, termasuk pada sisi pembiayaan.
Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait menyatakan pameran otomotof menjadi momentum strategis bagi pelaku industri, termasuk perusahaan pembiayaan dalam meningkatkan eksposur produk, menjalin kemitraan dengan dealer maupun ATPM, serta mendorong antusiasme konsumen.
"Kami optimis pameran ini mampu mendongkrak penyaluran pembiayaan mobil, khususnya di segmen kendaraan baru," ujar dia kepada Fortune Indonesia, Senin (28/7).
Apalagi, pameran otomotif tidak hanya dihadiri konsumen akhir, tetapi juga menjadi ajang bertemunya semua ekosistem otomotif.
MUF mencatat hingga semester I 2025, kontribusi pembiayaan mobil masih menjadi porsi terbesar dari total pembiayaan yang disalurkan mencapai 71,2 persen dari total portofolio MUF dengan porsi mobil baru yang mendominasi sebesar 53 persen, diikuti dengan mobil bekas 18,2 persen.
Tidak jauh berbeda, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menilai gelaran pameran bisa menjadi strategi menggenjot pertumbuhan sektor otomotif. Momentum ini pun dimanfaatkan CNAF untuk memaksimalkan penyaluran pembiayaan mobil baru yang lebih agresif.
"CNAF melihat dengan adanya berbagai gelaran event di semester II-2025 nanti akan dapat menggenjot pertumbuhan di industri otomotif yang pastinya turut berdampak pada pertumbuhan industri pembiayaan," kata Ristiawan saat dihubungi Fortune Indonesia, Senin (28/7).
Ia berharap partisipasi CNAF di ajang pameran dapat menjadi peluang mendongkrak kinerja pembiayaan mobil baru. Sepanjang semester I-2025 ini, CNAF mencatatkan total pembiayaan baru sebesar Rp5,19 triliun atau tumbuh 12 persen dari periode yang sama di tahun 2024 yaitu sebesar Rp4,63 triliun.
Pencapaian tersebut setara 55 persen dari total target pembiayaan baru tahun 2025 sebesar Rp9,5 triliun. Ristiawan pun optimis di semester II-2025 ini dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut.
Sementara untuk sisa tahun 2025, anak usaha CIMB Niaga ini belum berencana melakukan aktifitas pameran yang diadakan sendiri sampai akhir tahun 2025 ini. Namun untuk 2026, Ristiawan mengatakan, ada kemungkinan untuk diselenggarakan namun masih melihat perkembangan makro ekonomi.