FINANCE

Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh di Bawah 4 Persen

Perekonomian diperkirakan baru akan melaju tahun depan.

Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tahun Ini Tumbuh di Bawah 4 PersenPembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
17 December 2021

Jakarta, FORTUNE – Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia pada tahun ini akan kembali tumbuh positif, namun belum kembali ke era sebelum pandemi Covid-19. Lembaga ini menyebutkan pemulihan ekonomi masih akan tertantang laju pagebluk serta sejumlah risiko ketidakpastian lainnya.

Dalam laporan terbarunya per Desember 2021, Bank Dunia memperkirakan pada tahun ini ekonomi RI akan tumbuh di kisaran 3,7 persen. Sedangkan, pada 2022 ekonomi diperkirakan melaju menjadi 5,2 persen. Sebagai informasi, pada tahun pertama pandemi atau 2020 ekonomi RI terkoreksi 2,07 persen, sedangkan pada 2019 masih tumbuh 5,02 persen.

Menurut Bank Dunia, proyeksi tersebut berdasarkan asumsi bahwa Indonesia takkan kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Lalu, capaian vaksinasi mencapai 70 persen di berbagai daerah pada 2022. Kemudian, berbagai kebijakan moneter fiskal tetap akomodatif serta pertumbuhan perdagangan global dan harga komoditas melambat.

“Gelombang Delta telah mengajarkan kepada kita bahwa upaya untuk terus meningkatkan program vaksinasi, pengetesan, dan penelusuran kasus, serta adanya kecukupan kapasitas perawatan merupakan beberapa cara untuk mempersiapkan diri menghadapi Omicron maupun varian Covid-19 lainnya,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen, dalam keterangannya, Kamis (16/12).

Menurut Kahkonen, selain pentingnya respons kesehatan masyarakat, juga menjadi urgen mempertahankan ikhtiar reformasi struktural. Faktor itu, katanya, akan mempercepat pertumbuhan meskipun pemerintah mulai menyesuaikan dukungan kebijakan makroekonomi secara bertahap.

Bank Pembangunan Asia sebelumnya juga memprediksi ekonomi RI pada 2021 akan tumbuh 3,5 persen—bahkan lebih rendah dari prediksi Bank Dunia. Namun, lembaga itu memperkirakan pada tahun depan ekonomi domestik meningkat menjadi 5,0 persen.   

Sejumlah tantangan

Berbagai risiko terhadap prospek pertumbuhan ekonomi masih tetap tinggi di tengah ketidakpastian terkait pandemi, kata Bank Dunia memperingatkan. Selain itu, risiko juga bisa datang dari kondisi keuangan global dan efek berkepanjangan dari krisis.

Demi mempertahankan momentum pemulihan serta mencegah dampak ekonomi maupun sosial yang berkepanjangan, kata lembaga sama, pemerintah perlu berfokus pada suatu respons kebijakan yang memperkuat investasi, mempercepat akumulasi modal manusia, dan mendorong produktivitas.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam sebuah webinar pada Rabu (15/12), juga menyampaikan sejumlah kewaspadaannya akan sejumlah risiko perekonomian global, yaitu: inflasi di negara maju dan kebijakan moneternya, perekonomian Tiongkok, gangguan rantai pasok, dan perubahan iklim. Pandemi Covid-19, katanya, tentu masih jadi perkara utama.

Namun, bendahara negara optimistis akan pemulihan ekonomi Indonesia. Sebab, jika dibandingkan dengan krisis ekonomi 1998, perbaikan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi Covid-19 saat ini relatif cepat.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.