Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Naik 11%, BFI Finance Catat Laba Rp762 miliar di Semester I-2025

Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).
Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatat laba bersih Rp762,2 miliar, naik 11,1% (yoy) di semester I-2025.
  • Pendapatan total Rp3,3 triliun atau tumbuh 6,2% (yoy), didukung oleh kenaikan piutang pembiayaan sebesar 14,2% dan penyaluran pembiayaan baru yang meningkat 19,9%.
  • Total aset BFI Finance naik 4,3% menjadi Rp25,3 triliun hingga Juni 2025. Perusahaan juga telah menyelesaikan pembagian dividen total senilai Rp902,4 miliar untuk tahun buku 2024.

Jakarta, FORTUNE – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mampu membukukan laba bersih senilai Rp762,2 miliar naik 11,1 persen (yoy) pada semester I-2025. Raihan ini ditopang oleh pendapatan, dengan meraup total income senilai Rp3,3 triliun atau tumbuh sebesar 6,2 persen (yoy).

Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi menyatakan, pertumbuhan yang dicatat perusahaan merupakan optimisme di tengah berbagai tekanan dan risiko penurunan kualitas pembiayaan yang sedang dihadapi oleh industri, sebagai akibat dari melemahnya daya beli karena pendapatan masyarakat yang menurun.

“Ketidakpastian global dan dinamika pasar domestik sedikit banyak menguji daya tahan kami  dalam menjaga kestabilan pertumbuhan bisnis. Alhasil, kami pun terus proaktif dan adaptif dalam menghadapi perubahan pasar,” kata Sutadi melalui keterangan resmi di Jakarta, (27/7).

Ditopang sektor otomotif, piutang pembiayaan BFI Finance naik 14,2%

Layanan BFI Finance/Dok BFI Finance

Perusahaan multifinance ini juga berhasil membukukan piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) sebesar Rp25,6 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 14,2 persen dibandingkan periode semester satu tahun kemarin. Sutadi mengatakan, kenaikan ini didukung oleh penyaluran pembiayaan baru yang meningkat 19,9 persen secara tahunan sehingga menjadi Rp10,9 triliun periode Januari hingga Juni 2025.

Berdasarkan total managed receivables, komposisi piutang dikelola terbanyak adalah pembiayaan otomotif sebesar 76,0 persen yang meliputi skema pembiayaan kembali (refinancing) dan kredit pembelian unit roda empat melalui rekanan showroom. Di samping itu, porsi pembiayaan alat berat dan mesin tercatat sebesar 14,9 persen, diikuti oleh pembiayaan berjaminan sertifikat properti sebesar 5,2 persen, dan pembiayaan syariah sebesar 3,9 persen.

“Konsisten dalam menerapkan good corporate governance, pengelolaan manajemen risiko yang efektif, dan peningkatan layanan baik digital maupun offline terus kami lakukan guna memperkuat posisi perusahaan dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif,” ujar Sutadi.

Sementara itu, porsi pembiayaan produktif untuk modal kerja dan investasi mendominasi sebesar 78,1 persen dari total piutang dikelola. Hal ini mencerminkan BFI Finance turut berkontribusi positif terhadap peningkatan taraf hidup konsumen, termasuk individu, pelaku UMKM, dan perusahaan besar.

Kinerja yang optimal ini dibarengi dengan rasio-rasio keuangan penting yang sehat. Per 30 Juni lalu, rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) BFI Finance berada di level bruto 1,63 persen dan level neto 0,30 persen. Adapun NPF coverage tercatat 2,4x dari nilai NPF bruto dan berhasil mempertahankan gearing ratio yang rendah sebesar 1,3x.

“Rasio NPF ini mengalami sedikit peningkatan, namun masih jauh lebih baik dibandingkan rerata industri pembiayaan yang berada di level bruto 2,57 persen per Mei 2025 berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan,” kata Sutadi. 

Aset BFI Finance naik 4,3 persen jadi Rp25,3 triliun

Kantor Pusat BFI Finance, Serpong, Tangsel.jpg
Dok BFI Finance/Kantor Pusat BFI Finance di Serpong

Rapor kinerja sampai 30 Juni 2025 juga diiringi oleh kenaikan total aset sebesar 4,3 persen (yoy), yakni menjadi Rp25,3 triliun hingga Juni 2025. Di kuartal dua lalu, BFI Finance juga telah menyelesaikan pembagian dividen total senilai Rp902,4 miliar untuk tahun buku 2024 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPSTLB) yang digelar pada 8 Mei silam. 

Keputusan lainnya adalah pengangkatan Tan Rudy Eddy Widjaja dan Iwan sebagai Direktur baru Perusahaan yang berlaku efektif setelah persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam hal pendanaan, BFI Finance telah melakukan pelunasan pokok dan bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV Tahun 2023 Seri B senilai Rp385 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 14 April 2025, di rentang periode kuartal dua. 

Tak hanya itu, Perusahaan juga menerbitkan penawaran Obligasi Berkelanjutan VI Tahap II Tahun 2025 senilai Rp1 triliun yang direncanakan akan digunakan untuk modal kerja berupa pembiayaan investasi, modal kerja dan multiguna (selain pembiayaan berbasis syariah).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us