Bank Sumut Optimis Bisa Kejar Modal Inti Rp6 Triliun
Bank Sumut siap ekspansi ke sejumlah daerah.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) optimis bisa mengejar modal inti Rp6 triliun atau naik kelas menjadi Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) II pada satu hingga dua tahun ke depan.
"Modal inti Bank Sumut sudah ada di posisi Rp 4,3 triliun. Itu kalau dikategorikan masih di KBMI I. Berikutnya (target kita) adalah KBMI II minimal Rp 6 triliun," kata Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti melalui konferensi video yang dikutip di Jakarta, Selasa (10/1).
Untuk itu, sebagai upaya mengejar target tersebut, Bank Sumut melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO di pasar modal awal Febuari 2023 mendatang.
Siap ekspansi ke sejumlah daerah
Tak hanya itu, dengan terlaksananya IPO, Bank Sumut berniat melebarkan ekspansi bisnis ke sejumlah daerah dengan pembukaan kantor cabang. Hal itu sebagai upaya peningkatan potensi bisnis.
Plt Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki kantor cabang di luar Sumatera Utara seperti di Pekanbaru dan Sumatera tengah.
"Nantinya di tahun ini juga kita akan membuka cabang di Riau, di Jambi dan Palembang,” ujar Hadi.
Tak hanya itu, langkah tersebut juga sebagai upaya mandiri agar tidak terus menerus bergantung ke APBD Sumatera Utara.
Ini kinerja dari Bank Sumut
Secara tahunan, laba bersih Bank Sumut juga tercatat cukup solid, meski sempat sedikit terkoreksi pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Pada 2019, laba bersih Bank Sumut tercatat sebesar Rp544,75 miliar, lalu turun menjadi Rp514 miliar pada 2020 dan kembali naik menjadi Rp613,60 miliar pada 2021.
Dari sisi profitabilitas, Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian ekuitas Bank Sumut pada kuartal IIII/2022 sebesar 17,38 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 16,10 persen.
Sementara itu, Return On Asset (ROA) atau tingkat pengembalian aset sebesar 2,17 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,06 persen.