Strategi Bank Mandiri Tekan Kredit Macet di Level 1,36%
Restrukturisasi kredit Bank Mandiri Rp23,8 triliun.
Jakarta, FORTUNE - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri terus konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari level Kredit Macet atau non performing loan (NPL) bank only yang mampu ditekan ke level 1,36 persen per September 2023. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2022 di level 2,26 persen atau telah turun sebesar 90 basis poin (bps).
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, strategi dalam menekan rasio kredit macet, salah satunya melalui pembentukan pencadangan yang memadai.
“Sampai dengan September 2023 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 339,34 persen, meningkat dari posisi September 2022 yang sebesar 292,28 persen,” tutur Siddik melalui konferensi video di Jakarta, Senin (27/11).
Restrukturisasi kredit Bank Mandiri Rp23,8 triliun
Adapun, sampai dengan akhir September 2023, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin landai menjadi Rp 23,8 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2022 di posisi Rp 45,6 triliun, atau menurun 47,81 persen secara YoY.
Penurunan ini menurut Siddik, didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal.
Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,73 persen per September 2023. Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,30 persen.
Bank Mandiri bidik pertumbuhan kredit 12%
Selaras dengan kondisi tersebut, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71 persen YoY.
Lebih lanjut Sigit menyampaikan, pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.
“Kami optimis dapat melanjutkan kinerja yang baik ini, sehingga di akhir tahun 2023 pertumbuhan kredit kami akan berada di range atas guidance kami sebesar 10-12 persen," kata Sigit
Pertumbuhan tersebut dinilai bakal merata, baik di segmen wholesale maupun retail. Ia menambahkan, dalam melakukan ekspansi kredit, Bank Mandiri akan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dengan mengarahkan pertumbuhan kreditnya kepada sektor-sektor yang tergolong prospektif maupun risilien sesuai Loan Portfolio Guideline (LPG) yang telah direview secara periodik.