Jakarta, FORTUNE - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dalam negeri semakin menyusut. Bahkan dalam 6 bulan pertama 2023, jumlah BPR berkurang 24 bank.
"Rupanya (jumlah BPR) turun banyak, tahun 2022 akhir jumlah BPR itu 1.608, April 2023 turun ke 1.596, Mei 2023 turun 1.584, dan Juni masih 1.584, turunya lumayan banyak," kata Purbaya saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa sore (1/8).
Ini penyebab jumlah BPR berkurang
Meski demikian, Purbaya mengimbau industri untuk tidak panik dan tetap tenang. Sebab, turunnya jumlah BPR terjadi akibat ramainya akuisisi dan merger antar BPR.
"Kok kita tidak dengar kepanikan dan segala macam. Itu utamanya disebabkan karena mereka banyak yang merger, akuisis atau konsodliasi di BPR yang sudah didesain OJK," jelas Purbaya.
Dari jumlah 24 tadi, lanjut Purbaya, hanya ada 1 BPR yang diserakahkan kepada LPS untuk dilikuidasi selama 2023 "Jadi cuma 1 (yang dilikuidasi) average itu tiap tahun ada 6-7 BPR. Jadi sekarang keadaannya masih bagus banget," pungkas Purbaya.
Dari sisi penjaminan simpanan, jumlah rekening nasabah bank umum termasuk BPR yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS pada bulan Juni 2023 sebanyak 99,94 persen dari total rekening atau setara 520.526.539 rekening.