Kerugian Turun, Astra Life Incar Premi Rp6 Triliun di 2023
Kerugian Astra Life susut jadi Rp21,87 miliar.
Jakarta, FORTUNE - PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) mampu memperbaiki kinerja dengan meurunkan kerugian menjadi Rp21,87 miliar di semester I 2023. Nilai kerugian tersebut turun 39,84 persen secara year on year (yoy) dari semester I-2022 yang senilai Rp 36,35 miliar.
Presiden Direktur Astra Life Nico Tahir menyampaikan Astra Life menyadari bahwa siklus iklim bisnis asuransi masih fluktuatif. Apalagi, usia dari Astra Life masih terbilang muda di 8 tahun.
"Kerugiannya kan semakin membaik. Kemarin juga (menurun) karena ada efek dari Covid pasti ada gejolak, jadi masih dalam fase pemulihan lah,” kata Nico saat ditemui di Menara Astra, Senin (7/8).
Astra Life bidik pendapatan premi Rp6 triliun di 2023
Dengan membaiknya kinerja, pihaknya optimis dapat terus meningkatkan pendapatan dan premi. Seperti diketahui, salah satu komponen laba dari asuransi berasal dari pendapatan premi.
Nico menjelaskan, nilai pendapatan premi miliknya hingga semester I-2023 dapat menyentuh angka Rp3 triliun. Dengan demikian, dirinya berharap nilai tersebut bisa terulang di semester kedua dan optimis bisa membukukan pendapatan premi Rp6 triliun di akhir 2023.
“Kalau premi di satu semesternya Rp 3 triliun, targetnya kalau full year minimum kira-kira dua kali itu lah,” kata Nico.
Bila melihat dari laporan keuangannya, klaim Astra Life mencapai Rp 2,44 triliun, naik 13,73 persen (yoy) pada semester I-2023. Nilai klaim tersebut masih terjaga dengan Risk Based Capital (RBC) Astra Life sebesar 207 persen pada Juni 2023, turun dari 306 persen di Juni 2022. Meski demikian, tingkat RBC tersebut masih di atas ketentuan yang sebesar 120 persen.