Laba CIMB Niaga Naik 27,3% jadi Rp3,26 triliun di Semester I-2023
Kredit CIMB Niaga tumbuh 8,6%.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatatkan laba bersih setelah pajak konsolidasian (unaudited) senilai Rp 3,23 triliun pada semester I-2023. Laba tersebut naik 27,6 persen secara year on year (yoy). Sementara itu, laba sebelum pajak konsolidasian (unaudited) CIMB Niaga mencapai Rp4,2 triliun, naik sebesar 25,8 persen (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp129,67.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja bisnis dan pertumbuhan laba bank tetap solid pada paruh pertama tahun 2023.
"Dengan pengendalian biaya yang efektif, perbaikan kualitas aset, dan penurunan biaya kredit, kami dapat terus memberikan keuntungan yang lebih baik bagi para pemegang saham, tercermin pada return on equity (ROE) yang mencapai 15,4 persen," kata Lani melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (1/8).
Kredit CIMB Niaga tumbuh 8,6%
CIMB Niaga juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,6 persen (yoy) menjadi Rp206,0 triliun. Hal ini didukung pertumbuhan bisnis Corporate Banking yang naik 13,2 persen (yoy) dan Consumer Banking yang naik 8,0 persen.
Pada segmen konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) CIMB Niaga juga tumbuh 4,8 persen (yoy), sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 14,6 persen (yoy), termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
“Melalui program KPR One House One Tree yang mendukung upaya pelestarian bambu dan tanaman agroforest, bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI)," tambah Lani.
DPK CIMB Niaga capai Rp235,8 triliun
Sementara itu total Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga mencapai Rp235,8 triliun dengan rasio CASA sebesar 64,3 persen.
Lani menambahkan, perseroan juga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,2 persen dan 86,0 persen.
Di sisi lain, total aset konsolidasian adalah sebesar Rp329,7 triliun per 30 Juni 2023. Kondisi tersebut semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.