Laba Perbankan Diprediksi Masih Bisa Tumbuh 10%, Ini Pendorongnya
Kredit diyakini tumbuh double digit.
Jakarta, FORTUNE - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menganalisa pertumbuhan Laba bank pada tahun ini masih akan mencapai 10 persen (yoy). Hal tersebut terangkum dari hasil Rencana Bisnis Bank Umum (RBB) tahun 2024-2026
"Bottom line kinerja perbankan yaitu tingkat profitabilitas perbankan juga akan melanjutkan pertumbuhan positif dengan laba bersih dapat meningkat sekitar 9 persen hingga 10 persen secara year on year (yoy),” ujar Dian saat menyampaikan hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK secara virtual (9/1).
Optimisme dari perolehan profitabilitas positif tersebut jug didukung dari capaian margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang akan berada sekitar 4 persen hingga 5 persen.
Penopang pertumbuhan kredit
Selain itu, keyakinan masih positifnya kinerja bank juga didukung oleh pertumbuhan kredit yang diyakini tumbuh double digit pada 2024. Dian menyampaikan, proyeksi kredit ini sejalan dengan kondisi makroekonomi Indonesia yang tumbuh stabil di atas level 5 persen.
Dian juga menyampaikan, terdapat sejumlah sektor yang akan mendorong kredit antara lain sektor rumah tangga, sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan.
“Selain itu ada sektor pendidikan, aktivitas rumah tangga, pemberi kerja, sert aktivitas terkait dengan penanganan kesehatan. Ada juga aktivitas sosial diproyeksikan akan meningkat cukup tinggi pada tahun ini,” ungkap Dian.
Dari sisi kinerja intermediasi, pada November 2023, secara year on year kredit meningkat Rp618,43 triliun atau tumbuh 9,74 persen menjadi Rp6.965,90 triliun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit modal kerja sebesar 10,14 persen (yoy).
Sementara ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 12,13 persen, dengan porsi kredit sebesar 45,81 persen dari total kredit perbankan.