Setelah Akusisi Citi, UOB Group Bidik 5,3 juta Nasabah Baru
UOB bidik 1,2 juta nasabah kartu kredit di Indonesia.
Jakarta,FORTUNE - UOB Group membidik 5,3 juta nasabah baru dari hasil akusisi bisnis consumer banking Citi di empat negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Hal tersebut disampaikan Wee Ee Cheong selaku Deputy Chairman, Chief Executive Officer (CEO) UOB saat melakukan konfrensi pers secara virtual dari Singapura, Jumat (14/1).
"Basis nasabah akan meningkat hampri 2 kali lipat menjadi 5,3 juta nasabah. Memang ada sedikit kesamaan atau overlap tapi menurut kami nasabah kami berasal dari jenis produk yang berbeda," kata Wee Ee Cheong (14/1).
UOB bidik 2,4 juta nasabah kartu kredit di Thailand
Kita ketahui bersama, akuisisi transaksi Citi ke UOB mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit. Berdasarkan kalkulasi UOB, pasar kartu kredit Thailand memiliki jumlah yang besar. Oleh karena itu, pihaknya membidik 2,4 juta nasabah kartu kredit di Thailand.
Pasar kedua terbesar dari negara yang diakusisi UOB ialah Malaysia, pihaknya bahkan mengincar 1,5 juta nasabah kartu kredit Citi di Malaysia. Dan pasar terbesar ketiga ialah Indonesia. UOB membidik 1,2 juta nasabah kartu kredit Citi di Indonesia. Sedangkan pasar terakhir ialah negara Vietnam yang memiliki potensi 200 ribu nasabah baru dari Citi.
UOB pastikan layanan kartu kredit tidak akan terganggu
Selain itu, Wee Ee Cheong juga memastikan layanan kartu kredit dari Citi yang telah diakusisi UOB tidak akan terganggu. Dirinya menyampaikan, pada tahap awal pihaknya masih akan menggunakan merk dagang Citi dalam layanan kartu kreditnya.
Hal tersebut sambil menunggu keputusan izin dari regulator masing-masing negara. penyelesaian akuisisi diperkirakan akan berlangsung antara pertengahan 2022 hingga awal 2024.
Ini tanggapan Citi Indonesia terhadap proses akusisi
Sementara itu, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyambut baik proses akusisi. Citi Indonesia pun berkomitmen untuk menjaga agar transaksi berjalan mulus, termasuk selama masa transisi hingga transaksi selesai.
"Tidak akan ada perubahan dalam layanan yang diberikan kepada klien consumer banking kami. Indonesia tetap menjadi pasar penting bagi Citi secara global dan kami tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani klien institusional secara lokal, regional, dan global seperti yang telah kami lakukan sejak 1968," ungkap Batara melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/1).
Menurutnya, UOB dipilih oleh Citi melalui proses lelang yang ekstensif dan kompetitif. Unit Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) Citi bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk Citi terkait dengan transaksi ini.