Perkuat Bancassurance, DBS Indonesia dan Manulife Luncurkan MiFLIP
Pembayaran premi mulai Rp50 ribu.
Jakarta, FORTUNE - Manulife Indonesia dan Bank DBS Indonesia meluncuran produk asuransi jiwa MiFirst Life Protector (MiFLIP). Peluncuran produk tersebut semakin memperkuat bisnis bancassurance kedua perusahaan.
Produk MiFLIP memberikan perlindungan hingga Rp1 miliar dan dapat dipesan secara digital melalui aplikasi digibank by DBS.
“Sejalan dengan prinsip kami untuk terus bertransformasi digital, kami ingin memastikan berbagai layanan kami dapat diakses dengan mudah oleh seluruh nasabah. Kami bangga dapat menghadirkan MiFLIP sebagai produk bancassurance pertama yang tersedia melalui digibank by DBS," kata Presiden Direktur DBS Indonesia Chu Chong Lim melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (15/11).
Pembayaran premi mulai Rp50 ribu
Para nasabah bisa membeli produk MiFirst Life Protector dengan premi mulai dari Rp50 ribu sesuai dengan kebutuhan.
Produk tersebut juga mengcover uang pertanggungan asuransi jiwa hingga Rp1 miliar dengan masa pertanggungan sepanjang 8 hingga 15 tahun.
"Dengan beragam keunggulan tersebut, nasabah akan mendapatkan kemudahan dan ketenangan finansial dari berbagai risiko ketidakpastian hidup, serta dapat mempersiapkan masa depan yang semakin hari semakin baik," kata President Director & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland.
Selain itu, melalui proses registrasi secara digital, maka pendaftaran juga dilakukan tanpa medical check-up yang praktis dan dapat diakses kapanpun dan di manapun melalui digibank by DBS.
61% masyarakat RI baru mulai tertarik pada asuransi
Berdasarkan atas data Future Ready Survey 2022 yang dilakukan oleh Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia, 61 persen responden Indonesia menyatakan ketertarikannya pada asuransi untuk melindungi mereka seiring bertambahnya usia. Kendati demikian, banyak yang menyatakan bahwa mereka belum mempersiapkannya.
Selain itu, dalam survei IDN Research Institute, 59 persen responden melakukan transaksi secara cashless dan 70 persen masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial, sudah secara aktif menggunakan media digital sebagai sumber informasi. Hal ini menunjukkan pentingnya ketersediaan layanan digital.